TANAH LAUT (KALSEL), SUARAPANCASILA.ID– Para petani kelapa sawit di Desa Panggung Baru, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, merasa resah akibat sapi-sapi milik warga yang sering masuk ke kebun mereka tanpa izin. Gangguan ini merugikan, terutama karena kebun kelapa sawit mereka masih dalam tahap awal penanaman, sehingga tanaman muda sangat rentan rusak.
Ahmad, salah satu petani yang mengelola kebun sawit di desa tersebut, mengungkapkan kekesalannya saat kembali menemukan sapi-sapi berkeliaran di kebunnya pada Minggu, 24 November 2024, sekitar pukul 14:00 WITA. “Sudah saya video dan foto sapi-sapi yang masuk ke kebun. Ini akan jadi bukti bahwa sapi-sapi ini dengan sengaja diikat di dalam kebun,” ujarnya. Ahmad menambahkan, kerusakan yang ditimbulkan sangat merugikan, apalagi kebun sawit masih dalam masa pertumbuhan.
Masalah ini menjadi kompleks karena pemilik sapi bukan hanya satu orang, melainkan terdiri dari beberapa warga dengan jumlah sapi yang bervariasi, mulai dari satu ekor hingga lima ekor atau lebih. Meski sudah sering ditegur agar tidak melepas sapi sembarangan, para pemilik ternak tampaknya belum sepenuhnya memperhatikan keluhan para petani.
Ahmad dan petani lainnya khawatir jika tidak ada tindakan tegas, tanaman sawit mereka yang masih kecil akan terus menjadi sasaran sapi-sapi yang mencari makan. Selain itu, keberadaan sapi yang diikat di dalam kebun menunjukkan adanya unsur kesengajaan, yang semakin memperkeruh situasi.
Para petani berharap ada perhatian dari pemerintah desa maupun pihak berwenang untuk menyelesaikan persoalan ini. Mereka menginginkan adanya peraturan tegas terkait pengelolaan ternak agar tidak merusak kebun warga. “Kami berharap masalah ini segera ditindaklanjuti. Jangan sampai kami terus dirugikan tanpa solusi,” tambah Ahmad.
Gangguan ternak terhadap lahan pertanian seperti ini bukanlah masalah baru. Namun, tanpa adanya koordinasi yang baik antara pemilik ternak, petani, dan pemerintah, situasi seperti ini dikhawatirkan akan terus berulang, merugikan para petani.