INTERNASIONAL,SUARAPANCASILA.ID- Prancis tidak berniat berpartisipasi dalam inisiatif pembelian senjata Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina di tengah keinginannya mengembangkan produksi senjatanya sendiri.
Prancis tidak disebutkan ketika Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyebutkan negara-negara yang siap berpartisipasi dalam inisiatif pembelian senjata AS untuk Ukraina dalam pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, menurut laporan Politico. Politico menambahkan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah lama mendesak negara-negara Eropa untuk mengembangkan industri pertahanan mereka sendiri dengan membeli senjata dari produsen lokal. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan rudal Patriot sudah dikirim ke Ukraina, dan akan dipasok dari Jerman, yang kemudian akan menggantikannya sendiri. “Rudal-rudal itu sudah dikirim. Rudal-rudal itu datang dari Jerman dan kemudian digantikan oleh Jerman, dan dalam semua kasus, Amerika Serikat akan dibayar penuh,” ungkap Trump kepada para wartawan.
Rusia telah berulang kali menekankan senjata jarak jauh yang dipasok Barat digunakan oleh pasukan Ukraina untuk menargetkan warga sipil di wilayah Rusia dan mengganggu upaya perdamaian.
Mengizinkan Ukraina menggunakan senjata-senjata ini akan mengubah sifat konflik secara fundamental, sebagaimana dinyatakan sebelumnya oleh Presiden Rusia Putin. “Kami akan membuat keputusan yang diperlukan berdasarkan ancaman yang kami hadapi,” ujarnya. “Pertanyaan kuncinya adalah apakah negara-negara NATO harus dianggap terlibat langsung dalam konflik militer,” ungkap presiden.
SUMBER : SINDONEWS