KABUPATEN MALANG (JATIM), SUARAPANCASILA,ID-Suasana siang itu dipenuhi dengan dentuman petasan yang memecah kesunyian. Tiba-tiba, suara musik tradisional menggema, menandakan dimulainya atraksi kesenian.
Di tengah-tengah lapangan, barongsai dari Singo Sejati mulai menari dengan lincah, menghibur penonton yang telah memadati area lapangan RT 23, RW 06, Losari, Sidorahayu, Wagir, (24/08,/2025).
Suasana berubah menjadi lebih sakral dengan aroma dupa dan kemenyan yang menyengat di udara.
Penonton mulai bersorak gembira ketika grup kesenian bantengan dari Maheso Putro Wareng muncul, menampilkan bantengan mberot yang membuat penonton takjub dan memberikan saweran.
Tak lama kemudian, Kumbang Hitam menampilkan kesenian bantengan pakem dengan gerakan yang anggun dan penuh semangat. Penonton semakin larut dalam kemeriahan acara.
Namun, puncaknya adalah ketika Tresno Sejati menampilkan atraksi debus. Penonton dibuat takjub dengan aksi kekebalan terhadap duri salak, pecah bata di kepala, tarung ujung, dan mandi minyak panas. Suasana menjadi semakin mencekam ketika penampil debus menunjukkan keberaniannya, membuat penonton bersorak dan bertepuk tangan.
Tak ketinggalan padepokan pencak silat dan bantengan ini, juga menyuguhkan kebolehan mereka dalam atraksi bambu gila.
Acara ditutup dengan penampilan memukau kesenian bantengan dari Maheso Roso Sejati, membuat penonton pulang dengan wajah yang dipenuhi senyum dan mata yang berbinar. Suasana kemeriahan dan keakraban antarwarga masih terasa hingga acara selesai.
Soekarno, salah satu tokoh masyarakat setempat memberikan apresiasi dan bangga atas terselenggaranya pertunjukkan kesenian dan bantengan dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 di wilayahnya.
“Acara ini tidak hanya menampilkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga. Oleh karenanya kami sangat menyambut baik,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua RT 23, RW 06, Sidorahayu, Wagir, Rinto Ari Kuswoyo menyampaikan, Pertunjukkan kesenian bantengan yang ditampilkan oleh grup-grup kesenian seperti Tresno Sejati, Maheso Putro Wareng, dan Kumbang Hitam sungguh memukau dan membangkitkan semangat kemerdekaan.
‘Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, terutama para peserta dan pendukung acara, serta warga yang turut serta merayakan dengan antusias. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya lokal,” ungkapnya.
Dalam momentum kali ini, Bazar UMKM turut andil juga memeriahkan acara.
Pewarta : Doni Kurniawan
Editor : Denny W