SAWAHLUNTO, SUARAPANCASILA.ID – Pusat Manasik Haji Sumatra Barat di Kandi Kota Sawahlunto mulai beroperasi tahun 2024 ini. Meskipun jadwal ‘soft-opening‘-nya belum diberitahukan secara pasti. Namun beberapa informasi yang dihimpun awak-media ini dari berbagai sumber yang kompeten menjelaskan tahun 2024 Pusat Manasik Haji dan Umroh yang terbesar di Provinsi Sumatra Barat ini akan mulai beroperasi.
Jika Pusat Manasik Haji dan Umroh ini mulai beroperasi, kata salah-seorang pimpinan perusahaan travel, permasalahan yang akan muncul belum tersedianya sarana pendukung seperti Rumah Makan dan Hotel yang berstandar baik dan memadai.
Untuk manasik, di dalam lokasi dan bangunan megah ini, secara implisit sudah tersedia ‘market’ seperti aslinya dalam menunaikan ibadah Haji dan Umroh. Namun sarana pendukungnya berupa restoran dan hotel yang berstandar belum tersedia di lokasi. Bahkan di Kota Sawahlunto masih sangat terbatas.
Yang perlu menjadi perhatian pihak pengelola dan Pemerintah Kota Sawahlunto, manasik sudah pasti dilaksanakan jadwalnya serentak untuk semua jema’ah dari kota dan kabupaten di Provinsi Sumatra Barat. Bagaimana pula ketersediaan air PDAM, arus listrik dan sarana pendukung lainnya.
Membutuhkan Investor
Ibu Jusmaniar, 58 tahun memiliki tanah seluas 2,6 hektar. Diatas tanah ini ada sekitar 2000 (dua ribu) batang pohon karet produktif berusia remaja. Sebelumnya sudah pernah berproduksi, namun sejak 6 bulan terakhir tidak diolah karena musim penghujan.
Tanah yang sudah bersertifikat ini, kata Bu Jusmaniar, Minggu (11/02/2024), kalau ada investor atau pembeli yang berminat akan dijual. “Tanah yang diatasnya ada lebih kurang 2000 batang pohon karet itu akan dijual dengan harga yang bisa terjangkau.
“Yang penting rumah makan dan hotel berstandar dibangun diatasnya. Ini barangkali bantuan kami untuk calon jema’ah Haji atau Umroh,” kata Jusmaniar sambil memperlihatkan sertifikat tanahnya. Masalah pohon karet yang ada, menurut Jusmaniar, dia tidak akan menambahkan kalkulasi nilai jual tanah,” Harga kami tawarkan Rp75.000/meter. Harga ini masih bisa dinegosiasikan,” kata Jusmaniar yang menyebutkan tahun 2024 ini jalan lingkar dari Kampus UNP, Sirkuit Pacuan Kuda, Sirkuit Road-Race, Taman Buah, Taman Satwa dan Taman Wisata Meer Von Kandi sudah diprogramkan pemerintah untuk dibangun.
Informasi dari berbagai sumber resmi yang dihimpun awak media ini menginformasikan bahwa Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di Kandi ini Rp280.000/meter. Masyarakat sudah ada yang menjual dan melepaskan haknya antara Rp150.000 sampai Rp350.000/meter.
Bidang tanah milik Ny Jusmaniar ini cukup strategis dan berada dalam lingkungan atau klaster bangunan fisik Pusat Manasik Haji dan Umroh Sumatera Barat di Sawahlunto.
“Kalau melewati jalan lingkar berjarak 400 sampai 500 meter. Dibatasi oleh danau dan Kebun Binatang. Untuk menyeberang danau ada speedboat jaraknya sekitar 150 sampai 200 meter dari Pusat Manasik. Sehingga kalaulah ada investor berminat serius dan membangun fasilitas hotel dan restoran di atas tanah yang akan saya jual itu, saya yakin sebuah pilihan investasi yang tepat dan menjanjikan,” pungkas Jusmaniar.(*)