Jakarta – Raja Charles III masuk rumah sakit pada 26 Januari untuk menjalani operasi untuk mengobati pembesaran prostat yang diidapnya. Kondisi Raja Charles III disebut ‘baik-baik saja’ setelah menjalani operasi.
“Dia baik-baik saja, terima kasih,” kata Ratu Camilla saat mengunjungi suaminya itu di rumah sakit.
Raja Charles mengumumkan masalah kesehatannya sebagai cara untuk menyampaikan pesan kepada pria lain agar memeriksakan prostatnya. Pernyataan dari Istana Buckingham mengatakan Raja ‘senang mengetahui bahwa diagnosisnya berdampak positif pada kesadaran kesehatan masyarakat’.
Menanggapi kondisi seperti yang diidap Raja Charles, spesialis urologi dr Stephen Nakada dari University of Wisconsin mengatakan sekitar setengah dari pria berusia 50-an tahun mengalami pembesaran prostat dan prevalensinya meningkat menjadi lebih dari 80 persen pada pria saat mereka mencapai usia 80 tahun. Kondisi tersebut merupakan efek yang umum terjadi akibat penuaan.
“Penyebab pembesaran prostat belum
sepenuhnya jelas, namun kemungkinan disebabkan oleh perubahan hormonal seiring bertambahnya usia pria,” ujar dr Nakada.
Gejala pembesaran prostat bisa berupa sering buang air kecil dan perlu bangun berkali-kali di malam hari untuk buang air kecil. Seorang pria mungkin mengalami kesulitan untuk memulai buang air kecil di kamar mandi.
Ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya juga merupakan gejala umum dari pembesaran prostat.
(kna/kna)