Rehab MPP Bakal Menelan Dana Puluhan Miliaran Rupiah, Ketua MPC PP Lahat Angkat Bicara

LAHAT, SUARAPANCASILA.ID – Pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) yang menelan dana puluhan miliar, akan hadir di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan sebentar lagi,  Senin (15/04/2024).

Hal ini merupakan program dan terobosan inovasi terbaru, Pj Bupati Lahat Muhammad Farid, yaitu membuat Mall Pelayanan Publik di Plaza Lematang berlokasi di kawasan Benteng Kabupaten Lahat, untuk lebih mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan.

Saat dikonfirmasi awak media Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Lahat, M. Shanza Diansyah Putra, mengatakan, “Di sini saya mempertanyakan, apa urgensinya, apakah sudah mendesak, apakah efektif dan apakah tepat sasaran?,” ujarnya penuh tanya.

Bacaan Lainnya

“Kembali berbicara tentang akan dipindahkan tentunya kita semua langsung berpikir berapa besaran anggaran untuk hal tersebut. Tidak nyaman kah masyarakat saat menunggu proses pelayanan publik itu, dari manakah anggarannya,” imbuh Shanza.

Masih menurut Shanza, adapun kebijakan ini (pembangunan MPP, red) diambil oleh Pj Bupati Lahat saat polemik permasalahan pelantikan 43 PJS kades belum jelas penyelesaiannya seperti apa.

Mall Pelayanan Publik (MPP) sejatinya dibuat untuk mempermudah pelayanan masyarakat dari Pemerintah Daerah. Namun ada yang ‘sedikit menggelitik‘ dalam pembangunan MPP ini, yaitu masalah anggaran yang akan dikeluarkan mencapai puluhan milliar.

“Ini sebuah angka yang fantastis. Informasi yang berhasil dirangkum mengatakan tidak kurang dari puluhan milyar untuk rehab Plaza Lematang menjadi Kantor Mall Pelayanan Publik,
Pendanaan ini berasal dari CSR PTBA. Semestinya dengan dana sebesar itu Pemerintah Daerah, seharusnya membuat gedung yang baru, bukan sekedar rehab,” ungkap Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lahat.

Selanjutnya, M.Shanza Diansyah Putra, mengatakan apakah program ini akan berjalan dengan maksimal, kenapa selama ini tidak ada sosialisasi kepada masyarakat.

“Bukan tidak mungkin dengan dana sebesar itu akan ada potensi penyelewengan anggaran dan akhirnya potensi korupsi serta menjadi proyek bancakan,” cetus Shanza.

“Untuk itu saya mengajak masyarakat agar berpikir secara objektif, dari sudut pandang masyarakat awam yang langsung merasakan dampaknya,” timpalnya dengan sikap prihatin.

Sisi positif dipindahkannya kantor pelayanan publik menjadi satu pintu, tentunya masyarakat tidak perlu lagi mondar-mandir dari satu kantor pelayanan publik ke kantor pelayanan publik lainnya.

“Saya rasa kebijakan Pj Bupati Lahat Merehab Plaza Lematang menjadi Mall Pelayanan Publik (MPP) cukup bagus, asalkan memang peruntukkannya bagi masyarakat luas bukan untuk motiv berburu keuntungan dan bancakan proyek,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *