Survei Lapangan Penemuan Batu Berlapis Di Desa Kampung Melayu

REJANG LEBONG, SUARAPANCASILA.ID– Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII melakukan survei lapangan penemuan batu berlapis di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Sabtu, (2/3).

Penelitian dipimpin Tim BPK wilayah 7 Bengkulu dan Lampung sebagai Ahli Cagar Budaya dan Arkeologi yang didatangkan oleh peneliti ilmiah Kabupaten Rejang Lebong.

Tim ini terdiri dari, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Nurmatias, Rois Leodark Arios, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Prof. Dr. Cecep Eka Permana, Dosen Arkeologi UI, Roma Roi Lubis dan Ferry Darmansyah dari PPNPN.

Bacaan Lainnya

Adapun pendamping dari Kabupaten Rejang Lebong dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabid Kebudayaan, Primata Lusiana, SE, Pamong Budaya Rizal Fahlevi, S.Sos, Sri Wahyuni, SM, Sekretaris camat kecamatan Bermani Ulu, Ren Suharyadi, serta Kepala Desa Kampung Melayu Handoyo dan perangkat, dan Saikul penemu batu berlapis.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Nurmatias mengatakan hasil penemuan ini masih dalam proses alami.

“Untuk sementara waktu bahwa disini dalam proses alam, karena biasanya ada temuan prasejarah pasti ada hal-hal yang berkaitan dengan artefak lainnya yang bisa kita jadikan sebagai konteks dari temuan yang ada,” ujar Nurmatias.

Sementara itu, Prof. Dr. Cecep Eka Permana mengatakan ini merupakan penemuan yang menarik.

“Kami tim dari BPK wilayah 7 Bengkulu dan Lampung sebagai Ahli Cagar budaya dan Arkeologi, melihat secara langsung dan melakukan survei lapangan terhadap batu berlapis di Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu,” ujar Cecep Eka Permana.

“Apa yang kita liat hari ini sesungguhnya adalah objek yang menarik, dilihat dari batu yang berlapis-lapis itu merupakan proses pembentukan magma yang membeku pada masa lalu,” tambahnya.

Selanjutnya Tim peneliti, yang mendokumentasikan studi situs ini, melakukan pengeboran ke pusat bukit, menggali parit, dan mengambil sampel tanah.

Tim menggunakan radar penembus tanah untuk mengambil gambar bawah permukaan dengan menggunakan teknik pengeboran inti dan teknik penggalian parit. Ini membantu para peneliti untuk menyelami lapisan pertama. (*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *