Pelaihari(KALSEL),SUARA PANCASILA.ID – Dalam balutan semangat religius dan harapan besar, Bupati Tanah Laut, H. Rahmat Trianto, secara resmi melepas keberangkatan Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Tanah Laut menuju ajang MTQ ke-36 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Seremoni penuh khidmat ini digelar di Gedung Sarantang Saruntung, Kamis pagi, 19 Juni 2025.
Acara pelepasan tak sekadar seremonial. Ia menjadi ruang afirmasi bahwa syiar Al-Qur’an bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi wujud nyata dari komitmen daerah dalam membumikan nilai-nilai luhur keislaman di tengah masyarakat. Dalam sambutannya, H. Rahmat Trianto menekankan pentingnya menjaga integritas dan semangat kebersamaan selama pelaksanaan MTQ.
“Jaga kesehatan dan kekompakan. Hilangkan kegiatan yang tidak penting. Teruslah berdoa dan teruslah berlatih untuk dapat memberikan yang terbaik,” tegas H. Rahmat, lantang namun penuh kehangatan, memotivasi para peserta yang akan mengemban nama besar daerah di panggung provinsi.
Tidak berhenti di situ. Ia juga menggarisbawahi bahwa Pemerintah Kabupaten Tanah Laut akan selalu hadir dalam setiap langkah pembinaan generasi Qur’ani. Dukungan tidak hanya datang dalam bentuk doa, tapi juga kebijakan konkret, termasuk di bidang pendidikan.
“Kepala daerah akan mendukung apapun bentuknya, baik dari sisi pendidikan seperti pemberian beasiswa, untuk terwujudnya akhlak mulia dan mensyiarkan agama Islam lebih lanjut,” lanjut Rahmat, menyiratkan bahwa syiar Al-Qur’an harus ditopang oleh sistem yang kokoh, bukan hanya euforia temporer.
MTQ XXXVI Provinsi Kalimantan Selatan tahun ini akan diselenggarakan di Kabupaten Banjar, mulai 19 hingga 27 Juni 2025. Sebanyak 28 cabang perlombaan akan dipertandingkan, mencakup berbagai bidang kompetensi, dari tilawah hingga tafsir, dari kaligrafi hingga syarhil Qur’an.
Kabupaten Tanah Laut sendiri mengirimkan kontingen yang cukup besar: 115 orang, terdiri dari peserta, pelatih, pendamping, pimpinan kafilah, tim dokumentasi, official, hingga sopir. Jumlah ini mencerminkan keseriusan daerah dalam membangun prestasi yang tidak sekadar kompetitif, namun juga berakar kuat pada nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan lokal.
Sementara semangat kompetisi tak terelakkan, MTQ lebih dari sekadar ajang lomba. Ia adalah ruang ibadah, ruang belajar, dan ruang perjumpaan antara anak-anak muda dengan Al-Qur’an. Dalam konteks ini, Tanah Laut tidak sekadar mengirim kafilah, tetapi turut mempersembahkan harapan—bahwa generasi Qur’ani adalah investasi masa depan.
Dan di balik haru dan harapan itu, satu pesan Rahmat Trianto menggema paling kuat: bahwa kejayaan bukan hanya pada podium juara, tapi juga pada niat yang ikhlas dan langkah yang terus terjaga dalam kebaikan.
“Teruslah syiarkan Al-Qur’an. Jadilah duta yang membawa kedamaian dan nilai mulia untuk Tanah Laut tercinta,” tutupnya.(suarapancasila.id-foto:istimewa/Diskominfostasan Tala)