Tanah Laut(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID – Pelaihari menjadi pusat lautan manusia pada Minggu malam, 8 Desember 2025. Ribuan warga dari berbagai penjuru Tanah Laut memadati Halaman Pertasi Kencana untuk mengikuti Tabligh Akbar Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tanah Laut. Pemerintah daerah menghadirkan dua sosok yang tengah digandrungi umat, KH. Anwar Zahid sebagai penceramah utama dan Gus Azmi Askandar sebagai munsyid. Suasana semakin khusyuk dengan penampilan lalaran Alfiyah Ibnu Malik dari para santri.
Para habaib, alim ulama, jajaran Forkopimda, pimpinan SKPD, tokoh masyarakat hingga santri-santriwati turut menghadiri kegiatan yang penuh makna spiritual ini. Kehadiran tokoh agama besar di momentum hari jadi menegaskan bahwa pembangunan Tanah Laut tidak hanya berbicara soal infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga pembangunan iman dan akhlak.
Dalam sambutannya, Bupati Tanah Laut H. Rahmat Trianto mengajak masyarakat untuk memperkuat rasa syukur dan kebersamaan. Ia menegaskan bahwa usia 60 tahun bukan hanya angka peringatan, melainkan refleksi perjalanan panjang yang harus disyukuri sekaligus diperbaiki.
“Di hari jadi 60 tahun ini kita bukan hanya mensyukuri apa yang telah didapat, tetapi juga berdoa agar Tanah Laut ke depan dijauhkan dari bala dan malapetaka. Kita harus semakin bersatu untuk membangun Tanah Laut sesuai tema ‘Begawi Sebarataan, Tanah Laut Simpun Bakamajuan’,” ujarnya.
Bupati juga menyinggung persoalan lingkungan yang tak kalah penting. Ia mengingatkan masyarakat bahwa menjaga alam adalah bagian dari upaya menolak bencana, terlebih kondisi hutan yang kian memprihatinkan.
Usai sambutan, KH. Anwar Zahid menyampaikan ceramah agama yang menekankan penguatan iman, pemeliharaan ukhuwah, dan pembiasaan akhlak mulia di tengah masyarakat. Guyuran hujan yang sempat turun justru menjadi ujian kecil sekaligus penanda keteguhan jamaah. Tidak satu pun beranjak, mereka tetap bertahan hingga ceramah tuntas.
Di penghujung tausiyah, KH. Anwar Zahid memberikan hadiah berupa sarung dan uang tunai kepada jamaah yang berani menjawab pertanyaan serta tantangan yang ia ajukan. Sebuah bentuk kedekatan dan apresiasi yang menambah hangat suasana malam itu.
Tabligh Akbar ini menjadi penanda bahwa perjalanan Tanah Laut memasuki usia ke-60 bukan hanya tentang perayaan, tetapi tekad bersama untuk terus bergerak maju—bersyukur, bersatu, dan menjaga daerah ini tetap aman serta penuh keberkahan.(suarapancasila.id-foto:ist/mctala)










