KABUPATEN PASURUHAN (JATIM), SUARAPANCASILA,ID- Munas pertama Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) telah rampung dilaksanakan. Dengan menetapkan Sahid, S,H, M,H,., sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP BNPM periode masa bakti 2025-2030.
Munas pertama sekaligus Harlah Ke-6 BNPM sendiri dilaksanakan bertempat di Grand Mulia Sakinah, Gempol, Kabupaten Pasuruhan, Minggu (19/01/2025).
Dengan begitu, otomatis Ketua DPW BNPM Jatim digantikan pejabat sementara sampai bergulirnya Musyawarah Wilayah (Muswil).
Sama halnya dengan Sahid, Moch Ali Yasin juga dipilih secara aklamasi untuk menjadi nahkoda sebagai Plt.Ketua DPW BNPM Jatim.
Seusai Munas, Sahid mengaku tugas beratnya membentuk seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)/ Kepengurusan tingkat provinsi di seluruh Indonesia. Namun dirinya optimis dengan kebersamaan yang ada ditubuh organisasinya.
“Jadi target saya dalam jangka dua tahun membentuk 10 sampai 15 DPW seluruh Provinsi, minimal 50 persen untuk membangkitkan dan mengembangkan organisasi,” tuturnya.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai seorang Advokat ini, berkeinginan juga bisa menggandeng tokoh-tokoh nasional.
“Kedepan keberadaan tokoh nasional didalam organisasi sangat penting. Guna lebih membangkitkan dan mengibarkan bendera BNPM di kancah nasional, Itu target saya,” tambahnya.
Kendati demikian, Sahid meminta kepada semua jajaran pengurus, anggota, dan kader agar lebih tertib dan disiplin lagi, sesuai penerapan AD-ART.
“Kita akan lebih tegas lagi nanti, jika ada yang melanggar siapa pun harus kita kasih Surat Peringatan (SP) 1, 2 dan sanksi terberat dikeluarkan berhentikan tidak hormat dari organisasi,” katanya.
Dalam waktu dekat AD-ART akan disebar ke DPD-DPD, barangkali ada masukan. Kedepan pembaharuan akan dipersiapkan untuk Munas berikutnya.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa ini Munas pertama. Kita ini tidak sepenuhnya sempurna, namun harapan di 2030 nanti kita lebih sempurna lagi. Disisi lain, ada masukan seluruh DPW untuk menyempurnakan AD-ART,” terangnya.
Sebagai Ketum, Sahid juga akan lebih fokus pada ekonomi kreatif. Dikarenakan salah satu jalan menghidupkan organisasi.
“Kita harus jadi organisasi mandiri melalui ekonomi kreatif. Intinya berinovasi memberi program bagaimana ekonomi kreatif itu muncul. Sisi positifnya meminimalisir teman-teman mencari uang di luar organisasi atau tindakan yang dilarang dalam organisasi,” pungkasnya.
Pewarta : Doni Kurniawan
Editor : Denny W