Wabup Brebes: Tangani Kemiskinan Ekstrem Harus Komprehensif dan Kolaboratif

BREBES (JATENG) SUARAPANCASILA.ID – Wakil Bupati Brebes Wurja SE menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, perbankan, hingga masyarakat sipil. Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Brebes 2025 di Aula Lantai 5 Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, Senin (23/6/2025).

“Kemiskinan ekstrem adalah persoalan serius yang tidak bisa ditangani sendiri. Butuh kerja sama dan sinergi semua pihak agar target pengentasan bisa tercapai,” tegas Wurja.

Ia berharap Rakor ini bisa menghasilkan strategi konkret dan rencana aksi lintas sektor untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan di Kabupaten Brebes. Wurja juga mengingatkan bahwa pendekatan terhadap kemiskinan tidak boleh semata soal pengeluaran per kapita, tapi juga harus menyentuh dimensi sosial, budaya, dan geografis.

Bacaan Lainnya

Sebagai bagian dari Rakor, peserta juga mengikuti paparan kebijakan dari Bina Bangda Kemendagri dan Kemenko PM yang disampaikan secara daring. Selain itu, kegiatan ini juga diramaikan dengan pameran produk UMKM hasil pelatihan pemberdayaan yang difasilitasi berbagai OPD. Wurja pun mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya membantu promosi produk, tapi juga ikut membeli.

“Jangan cuma bantu jual, tapi juga bantu belanja. Itulah bentuk dukungan nyata,” ucapnya.

Kepala Baperlitbangda Brebes Drs Apriyanto Sudarmoko menjelaskan bahwa Rakor ini bertujuan untuk mengkonsolidasikan langkah semua pihak, baik OPD maupun stakeholder lain seperti perbankan, Apindo, dan Baznas dalam menangani kemiskinan. Ia menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan agar warga miskin ekstrem bisa naik kelas menjadi pelaku usaha mandiri.

“Dengan sinergi dan intervensi anggaran yang tepat, kita dorong agar mereka bisa mandiri dan memperoleh penghasilan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga mereka,” jelas Apriyanto.

Data BPS menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Brebes tahun 2024 menurun menjadi 15,6 persen atau sekitar 283 ribu jiwa. Sementara kemiskinan ekstrem berhasil ditekan dari 4,75 persen menjadi hanya 0,75 persen—penurunan signifikan sebesar 3,4 persen.

Apriyanto menyebut capaian ini merupakan prestasi bersama yang layak diapresiasi, dan menargetkan pada tahun mendatang Brebes bisa mencapai nol persen kemiskinan ekstrem.

Sebagai testimoni dampak pemberdayaan, dua pelaku usaha lokal turut berbagi kisah dalam forum tersebut, yakni seorang Make Up Artist (MUA) dari Desa Grinting, Bulakamba, dan pengusaha ikan lele asap dari Desa Plompong, Sirampog. Keduanya merupakan binaan Pemkab Brebes yang kini mulai mandiri secara ekonomi.

Wabup bersama Kepala Baperlitbangda juga sempat meninjau langsung stan UMKM dan produk kerajinan yang dipamerkan di lobi Aula KPT

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *