NASIONAL, SUARAPANCASILA.ID – Konektivitas kini bukan lagi merupakan kemewahan, melainkan hak dasar yang harus dipenuhi negara untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penegasan itu disampaikan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdig) Nezar Patria Nezar saat membuka Connexus Summit 2025 bertema “Enhancing Connectivity and Social Equity: The Impact of AI on Telecommunication” di Politeknik Internasional Bali, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Rabu (1/10/2025).
Menurut Nezar Patria, kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) menjadi kekuatan transformatif yang berpotensi besar mendorong industri telekomunikasi Indonesia bertransformasi menjadi AI native company, bukan sekadar berorientasi bisnis, tetapi juga berperan aktif mempersempit kesenjangan digital. “Konektivitas bukan lagi sekadar kemewahan, melainkan hak dasar yang harus kita penuhi untuk mewujudkan keadilan sosial. Dalam upaya ini, AI hadir bukan hanya sebagai alat bantu, tetapi sebagai kekuatan transformatif bagi masa depan telekomunikasi Indonesia,” ujar Wamenkomdigi.
Wamenkomdigi menjelaskan bahwa perkembangan generative AI dan agentic AI membuka peluang bagi seluruh operator telekomunikasi, termasuk yang berskala kecil, untuk meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan layanan, dan memperbaiki pengalaman pelanggan. Lebih jauh, AI dapat menjadi instrumen pemerataan akses konektivitas di seluruh pelosok Indonesia. “Generative AI bukan hanya tentang efisiensi bisnis, tetapi juga tentang bagaimana kecerdasan buatan dapat memastikan seluruh warga negara memiliki akses konektivitas yang setara dan berkualitas,” tegasnya.
Meski demikian, Wamen Nezar menilai transformasi menuju industri telekomunikasi berbasis AI masih menghadapi tantangan besar, di antaranya perubahan budaya kerja, restrukturisasi organisasi, serta kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) digital. “Kita harus berinvestasi pada elemen fundamental seperti arsitektur data, otomatisasi, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja agar siap menghadapi masa depan yang didorong oleh AI,” jelas dia.
Ia juga menyerukan kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. “Kita jadikan Connexus Summit 2025 sebagai titik balik menuju industri telekomunikasi yang AI native, tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menghadirkan pemerataan konektivitas dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandas Nezar Patria.