Warga Keluhkan Aktifitas Truck Pengangkut Galian C di Belumai Rejang Lebong

*Camat dan Kades Dituding Terima Fee dari Perusahaan

REJANGLEBONG, SUARAPANCASILA.ID – Aktifitas Truck Pengangkut Galian C yang berada di Desa Belumai I Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu sejak lama dikeluhkan warga sekitar desa. Bagaimana tidak, puluhan truck itu berlalu lalang, silih berganti melewati jalan poros desanya dimana beberapa titik terlihat sudah mulai mengalami kerusakan.

“Bukan hanya jalan mulai rusak, tetapi kebisingan dari trcuk yang lewat itu sangat menggangu. Apalagi kalau musim kemarau kemaren, jalan berdebu, ada juga keluaran asap hitam dari mobil-mobil besar itu,” keluh Linda (30) warga Belumai II kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).

Bacaan Lainnya

Saat ini, lanjutnya, sudah mulai musim hujan, dimana jalan menjadi sangat licin. Dan lubang-lubang jalan yang rusak semakin lebar dan menganga.

“Padahal sering kami bilang dengan salah seorang pengawas perusahaan yang aktif beroperasi setiap hari, yang sering makan di warung kami ini, jawabannya ‘nanti saya sampaikan dengan bos’ selalu begitu kalau ditanya,” ujar Linda seraya menambahkan bahwa tidak hanya truck yang membawa muatan berat, perusahaan ini juga sering mengangkut alat berat.

Hal yang sama dikemukakan Novel (27). Ibu muda yang selalu pergi ke kebun melewati jalan itu merasa resah atas kerusakan jalan yang semakin lama semakin parah. Ia menceritakan, dulu sebelum perusahan galian C ini ada, jalan ini masih nyaman untuk dilalui. Tapi sekarang sudah banyak lobang dan tidak pernah diperbaiki.

“Kami minta jalan ini segera diperbaiki. Jangan sampai menunggu rusak parah, baru diperbaiki,” harap Novel.

Tak hanya masyarakat yang mengeluhkan rusaknya jalan poros itu. Bahkan, Kasmiyati selaku Kades Belumai II juga menyatakan hal yang sama. Ia mengaku juga mulai pusing atas keadaan ini. Banyak masyarakat yang mengadukan hal ini kepadanya. Dan dirinya bingung untuk menjawab keluhan itu.

“Memang kenyataannya jalan sudah banyak yang rusak. Salah satunya akibat dari aktifitas truck yang membawa material galian C ini. Bahkan sampai saat ini, belum ada kontribusi apapun dari pihak perusahaan untuk Desa Belumai II,” kata Kades.

Ia mengaku, selama menjadi Kades di Belumai II ini, belum ada pihak perusahaan galian C itu yang menemuinya meski hanya sekedar bersilaturahmi. Apalagi untuk menyatakan bertanggungjawab atas kerusakan jalan yang dilalui puluhan truck itu.

“Selama saya menjabat, tidak ada pihak perusahaan yang menemui saya. Tapi entah kalau kades lama, apakah sudah ada pihak perusahaan yang menemuinya,” ujar Kades.

Terima Fee

Aktifitas yang diresahkan masyarakat di sekitar perusahaan galian C tersebut sangat sering dilaporkan ke aparat setempat. Hanya saja, tidak ada jawaban yang dapat memuaskan masyarakat, meski itu hanya sekedar janji. Aparat pemerintah setempat seolah tutup mata atas hal ini.

“Keresahan ini sengaja dibiarkan. Dan pemerintah, baik kades maupun camat terkesan tutup mata. Kami menduga ada ‘sesuatu’ yang diberikan perusahaan kepada mereka sehingga mereka bisu. Isu santer di masyarakat yang sering terdengar menyebutkan bahwa Camat dan kades mendapat fee dari perusahaan,” kata Mega (39) salah seorang warga Desa Belumai I.

Berdasarkan pantauan suarapancasila.id di lokasi Desa Belumai II didapatkan, puluhan truck mulai menjalankan tugasnya sekitar pukul 08.00 WIB dan berakhir hingga pukul 17.00 WIB. Dalam satu jam saja, ada sekitar 21 unit truck bermuatan berat itu melewati jalan ini. Sehingga keluhan masyarakat yang ada terkait jalan rusak akibat aktifitas truck ini cukup beralasan.

Informasi yang didapat bahwa truck bermuatan galian C yang beraktifitas di Desa Belumai I itu dibawa menuju lokasi diluar desa. Perusahaan yang disebut-sebut sebagai pelaku dan penerima angkutan itu yakni, PT RIA, PT CRF, PT Green Asia Minning (GAM), PT Tan Iron Indonesia dan PT Sindang Brothers. (*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *