MANADO (SULUT) SUARAPANCASILA.ID-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Utara terus meningkatkan pemahaman siswa tentang produk dan jasa keuangan. Di Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Senin, 14 Oktober 2024, terjadi literasi keuangan dalam kegiatan OJK Mengajar “Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan: Membangun Kesadaran Finansial.”
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-13 OJK, kegiatan ini adalah penutupan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Provinsi Sulawesi Utara 2024. 1.639 mahasiswa Universitas Sam Ratulangi menghadiri kegiatan OJK Mengajar secara langsung, dan 2.166 hadir secara virtual melalui Zoom.
Dalam OJK Mengajar, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, memberikan kuliah umum yang membahas peran penting mahasiswa dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dengan meningkatkan kesadaran finansial mereka.
Selain itu, Wakil Rektor II UNSRAT, Royke I Montolalu, Kepala OJK SulutGoMalut, Robert HP Sianipar, Direktur Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia PJK, Ni Nyoman Puspani, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, Pimpinan Industri Jasa Keuangan Sulawesi Utara, dan pihak-pihak lain yang memiliki hubungan dengan masalah tersebut hadir di acara tersebut.
Dalam sambutannya, Mirza menekankan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang dapat mendorong inklusi keuangan dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 15 Oktober 2024, dia menyatakan, “Melalui peningkatan literasi keuangan, kita dapat memastikan generasi muda memiliki pemahaman yang kuat tentang produk dan layanan keuangan serta mampu melindungi diri dari berbagai risiko keuangan, termasuk jebakan pinjaman online ilegal dan penipuan investasi.”
Selain itu, Mirza mengatakan bahwa jika siswa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, mereka akan lebih siap menghadapi dinamika ekonomi yang kompleks, serta dapat berkontribusi dalam membangun stabilitas sistem keuangan yang lebih kuat dan inklusif.
Sementara itu, Robert Sianipar menyampaikan janji-janji OJK untuk meningkatkan akses keuangan bagi semua orang di Sulawesi Utara. “Kami di OJK SulutGoMalut sangat berkomitmen untuk terus mendorong literasi dan inklusi keuangan, terutama di kalangan generasi muda,” katanya.
OJK berharap dapat meningkatkan kesadaran finansial melalui kegiatan Mengajar OJK dan Bulan Inklusi Keuangan 2024, sehingga siswa dan generasi muda di Sulawesi Utara dapat menjadi agen perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pemanfaatan keuangan yang bijak dan legal.
Selain itu, Royke Montolalu memuji kerja sama OJK dan UNSRAT dalam menyelenggarakan acara ini.“Kami percaya bahwa dengan pemahaman yang lebih baik mengenai literasi dan inklusi keuangan, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia ekonomi yang semakin kompleks,” paparnya.
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan inklusi keuangan di Sulawesi Utara, acara OJK Mengajar di UNSRAT dan penutupan BIK 2024 diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara OJK, industri jasa keuangan, dan dunia akademik. Selain itu, menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan dan menjadi guru yang berbagi pengetahuan dan pemahaman untuk mendorong masyarakat untuk menjadi cerdas dalam hal keuangan.
Pencapaian BIK.
Tujuan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan inklusi keuangan masyarakat. Di bawah tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif”, BIK 2024 akan mengadakan berbagai seminar tentang keuangan dan pameran tentang produk dan jasa keuangan, serta memberikan kemudahan untuk membuka rekening, kredit, dan asuransi.
Selama BIK 2024, Provinsi Sulawesi Utara telah mengikuti 85 kegiatan dengan lebih dari 16.000 orang. Hasil yang dicapai meliputi pembukaan 1.030 polis asuransi, 2.880 transaksi pasar modal, 3.231 rekening tabungan/kredit, dan 6.711 rekening kredit.(Jody Sampelan)
