Abdul Razak Bunsal Pamit dari PDIP Bolsel, Mengundurkan Diri dengan Penghormatan

BOLAANG MONGONDOW SELATAN ( SULUT ) SUARAPANCASILA.ID-Resmi mengundurkan diri sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam langkah yang penuh makna, Abdul Razak Bunsal, mantan anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) periode 2019-2024.

Pada Jumat 04 Oktober 2024 sore. Dalam suasana haru, ia menyerahkan surat pengunduran diri dan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke sekretariat DPC PDIP Bolsel yang diterima oleh Denny, salah satu pengurus partai.

Dengan dedikasi dan komitmen yang tinggi, ia Abdul Razak, sosok yang tak asing lagi di kalangan masyarakat Bolsel, dikenal luas sebagai tokoh pemekaran Kabupaten Bolsel telah menjadi salah satu pilar.

Bacaan Lainnya

Abdul Razak telah menghabiskan tiga periode sebagai anggota DPRD, termasuk menjabat sebagai ketua DPRD, wakil ketua DPRD dan yang terakhir sebagai ketua komisi III dari Fraksi PDIP, Memiliki pengalaman politik yang matang.Ia memutuskan untuk mengutamakan keluarga dan bisnis yang kini menjadi fokus utama dalam hidupnya. Di tengah kesibukannya sebagai wakil ketua DPC PDIP Bolsel saat ini.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus yang telah bekerja sama selama ini. Pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan selama menjadi bagian dari PDIP akan selalu saya ingat,” menahan haru saat mengenang perjalanan yang telah dilaluinya bersama partai, ucapnya dengan penuh rasa syukur.

Ia mengorbankan posisinya demi tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan pengusaha, sebuah langkah yang menunjukkan ketulusan dan keberanian dalam memilih prioritas hidup,dan keputusan Abdul Razak untuk mundur bukanlah hal yang mudah.
kisahnya menjadi pengingat bahwa di balik semua hiruk-pikuk politik, ada kehidupan pribadi yang tak boleh diabaikan,di tengah arus politik yang kadang keras dan tak terduga.

“Keputusan ini saya ambil setelah mempertimbangkan banyak hal. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga dan usaha yang telah saya bangun,” lanjutnya, menegaskan sangat penting menyeimbangkan antara tanggung jawab pribadi dan tugas public.

“Saya tetap berkomitmen untuk berkontribusi bagi Bolsel dengan cara lain, meskipun tidak lagi berada di dalam partai,” Perpisahan Abdul Razak dengan PDIP menandai berakhirnya sebuah bab dalam perjalanan politiknya. Namun, ia meyakini bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak selalu harus dilakukan melalui jalur politik.

Dalam dunia politik yang sering kali terjebak pada ambisi kekuasaan, ia menunjukkan bahwa integritas dan komitmen kepada keluarga serta masyarakat adalah nilai yang tak ternilai. Dengan pengunduran dirinya, Abdul Razak Bunsal tidak hanya meninggalkan sebuah partai, tetapi juga meninggalkan jejak inspirasi bagi para kader muda.

Meskipun ia melangkah pergi dari panggung politik, semangat pengabdiannya untuk Bolsel akan terus hidup dalam hati setiap orang yang mengenalnya. Kisah Abdul Razak adalah pengingat bahwa di tengah perjuangan politik, ada manusia dengan mimpi dan harapan.(Jody Sampelan)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *