Adikara Kertayasa Ibaratkan Serangan Fajar Kayak Kentut, Aneh Tapi Nyata

Denny.W

KOTA MALANG (JATIM)-SUARAPANCASILA.ID-Fase masa tenang, politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Ir Adikara Kertayasa M,SI, menghimbau masyarakat agar memanfaatkan waktu itu untuk merenung.

Mengingat seperti diketahui bersama keselurahan proses tahapan Pemilu telah dilalui. Baik mulai pendaftaran hingga fase kampanye Akbar, sosialisi, tatap muka, dan lain sejenisnya.

Dengan demikian, masyarakat sudah saatnya menimbang serta memutuskan pilihan sesuai nurani masing-masing saat pencoblosan suara 27 November 2024.

Bacaan Lainnya

“Sejauh pengalaman saya, biasanya tiga hari di masa tenang ini, indikasi terjadinya serangan fajar. Sehingga bisa menggoyahkan hati rakyat untuk memilih, awalnya A bisa berubah B. Hal inilah, lantas tidak kita inginkan bersama,” ujarnya, saat ditemui awak media di SSSpon.Well, Jalan Bromo no.34, Klojen, Kota Malang, Minggu (24/11/2023) malam.

Sedangkan mengantisipasi adanya money politik yang berlangsung,mantan anggota legislatif pusat ini mengaku sangat susah untuk di deteksi.

“Serangan fajar seperti kentut baunya terasa, siapa yang kentut tidak diketahui. Mereka punya trik sendiri masing- masing. Tentu sangat terorganisir, tidak mungkin Paslon yang menyerahkan sendiri uang itu langsung kepada calon pemilih. Mesti pakai banyak tangan merealisasikan keingan tersebut,” terang pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha sukses ini.

Sehingga KPU maupun Bawaslu sulit membuktikan bahwa itu money politik. Meski ada pelaporan-pelaporan masuk, sedangkan sifatnya hanya pemanggilan terlapor.

“Kalau sekedar suara-suara saja, paling cuma dilakukan pemanggilan. Endingnya tidak ada bukti kuat, sehingga tidak bisa disidangkan/tindak lanjuti. Jadi berkaitan money politik harus punya bukti kuat dan nyata,” katanya.

Kembali dijelaskan oleh pria yang juga pernah duduk di kursi DPRD Provinsi Jatim ini, bahwasannya masyarakat tidak membutuhkan janji yang muluk-muluk. Harapan sebagian besar mereka ingin program yang realistis.

“Pada intinya,siapa pun yang menyuarakan untuk pengentasan kemiskinan itu harus terbaik. Perlu diingat masih banyak rakyat kita dibawah garis kemiskinan, kedua perdayakan orang orang melalui UMKM,” pungkasnya.

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *