BOLAANG MONGONDOW SELATAN (SULUT) SUARAPANCASILA.ID-Persiapan Kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (BOLSEL) untuk debat semakin matang.
Komisi Pemilihan Umum Bolsel merencanakan debat dalam dua putaran. Putaran pertama akan diadakan pada 21 Oktober, dan putaran kedua akan diadakan pada 2 November 2024.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), debat ini menjadi momentum penting bagi para calon untuk menyampaikan visi, misi, dan solusi atas masalah strategis.
Menurut Marlia Lumali, Ketua Divisi Parmas, Sosdiklih, dan SDM KPU Bolsel, pihaknya telah membentuk tim perumus dan panelis untuk persiapan debat.
“Tim perumus yang terdiri dari 10 orang bertugas menyusun tema debat berdasarkan isu-isu penting yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Pembangunan Daerah (RPJPD) dan visi-misi para kandidat,” ungkap Marlia dalam keterangannya pada Selasa 15 Oktober 2024.
Setiap sesi debat memiliki dua tema utama, disesuaikan dengan kondisi daerah dan perkembangan terbaru.
Marlia mengatakan bahwa tim panelis yang terdiri dari sebelas orang akan membuat pertanyaan berdasarkan tema yang telah ditetapkan.
“Setiap putaran debat akan memiliki fokus yang berbeda, memberikan kesempatan bagi para kandidat untuk menonjolkan solusi kreatif mereka terhadap masalah-masalah strategis daerah,” jelasnya.
Yang menarik, universitas terkemuka seperti Unsrat, Unima, dan UDK, merupakan anggota tim perumus terbanyak.
soal-soal debat baru akan diserahkan ke KPU sehari sebelum debat dimulai, Untuk menjaga netralitas dan kerahasiaan.
“Ini adalah langkah untuk memastikan debat berjalan lancar dan tanpa bocoran materi,” jelasnya lebih lanjut.
Jumlah peserta dalam ruang debat akan sangat terbatas, tegasan Marliana.
Hanya boleh ada 28 pendukung untuk masing-masing pasangan calon, bersama dengan calon bupati dan wakil bupati, sehingga total 30 pendukung untuk setiap tim.
Diharapkan, dengan persiapan yang matang, debat ini akan menjadi wadah bagi masyarakat Bolsel untuk mengenal lebih dekat para calon pemimpin mereka dan memberikan penilaian berdasarkan kemampuan kandidat dalam menangani masalah-masalah penting yang ada di daerah.(Jody Sampelan)
