Akses Jalan Galian C PT Tan Iron Diblokir, Warga Tanjungsanai II: Kami Sudah Gerah

REJANGLEBONG (BENGKULU), SUARAPANCASILA.ID – Sejumlah warga Kampung Baru Tanjung Sanai II Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) Kabupaten Rejang Lebong melakukan aksi blokir akses jalan yang menjadi aktifitas vital usaha Galian C milik PT Tan Iron, Senin 26 Februari 2024. Pemblokiran ini merupakan wujud dari kegerahan warga kepada PT Tan Iron yang dinilai sudah merusak tatanan lingkungan di desa setempat. Tak hanya itu, perusahaan ini juga dituding menghambat aktifitas warga dalam mencari nafkah.

“Benar hari ini kami telah memblokir jalan PT Tan Iron. Karena kami sudah resah atas perbuatan perusahaan tambang ini yang sudah banyak merusak tatanan lingkungan dan kehidupan warga disini,” ujar Apri (32) salah seorang warga setempat kepada Suara Pancasila.

Kerusakan tatanan lingkungan yang diperbuat PT Tan Iron, menurut apri, sudah lama disampaikan pada pihak perusahaan melalui beberapa ‘orang dekat’ perusahaan termasuk Kades setempat. Namun hingga kini beberapa permasalahan itu tak kunjung ada solusinya. Bahkan akhir-akhir ini cenderung ‘semena-mena’ dan kerusakan makin parah.

Bacaan Lainnya

Kata Apri, salah satu contohnya ialah PT Tan Iron merusak jalan desa yang merupakan akses warga menuju kebun, sudah habis dikikis. Sehingga tidak nampak lagi wujud jalannya. Jalan dikeruk hingga sejajar dengan sungai dengan tujuan agar armada truck pengangkut batu bisa masuk dengan mudah ke sungai yang dikeruk oleh alat berat.

Akibatnya masyarakat yang hendak ke kebun susah menuju kebun lantaran jalan itu sudah sama dengan sungai. Yang paling parah ketika air deras, warga sudah dipastikan tidak bisa ke kebun. Ditambah akses di seberang jembatan hancur lebur digusur oleh perusahaan.

“Kalau tidak salah, jalan desa yang dihancurkan PT Tan Iron itu dibangun semasa Kades Amir. Kini sudah tidak ada sisanya,” tambah Apri.

Kemudian masalah jembatan, menurut Apri saat ini kondisinya sudah menunggu roboh. Sebab tanah penopang jembatan sudah digerus oleh perusahan.

“Sudah digerus hampir keliling. Sekarang kondisi jembatan itu sudah seperti pulau. Robohnya jembatan ini akan terjadi dalam waktu singkat apabila hujan terus menerus turun. Otomatis tanah yang ada di sekitaran jembatan akan tergerus,” papar Apri.

Ditambahkan Apri, awalnya warga tidak terlalu rewel akan perbuatan PT Tan Iron yang beraktifitas di desanya. Asal tidak ‘kelewatan’dalam menganggu tatanan lingkungan dan kehidupan warga Desa Tanjung Sanai II. Dulu, lanjut Apri, ada beberapa riak kecil serta suara-suara sumbang dari warga yang protes. Namun semuanya bisa diatasi oleh PT Tan Iron karena diduga masalah personal.

“Nah kali ini, kami sudah tidak tahan makanya terjadi pemblokiran jalan. Aktifitas PT Tan Iron harus dihentikan sementara waktu sampai tuntutan kami disetujui oleh perusahaan,” ujar Apri.

Adapun Tuntutan warga diantaranya ialah;
1. Jangan Hancurkan Aset Negara berupa jalan yang dibangun pemerintah desa. Perusahaan Wajib membangun kembali jalan tersebut.
2. Jalan yang di seberang jembatan yang sudah ‘dirusak perusahaan harus dibangun selayaknya jalan. Karena sebelumnya menjadi akses bermotor warga menuju kebun.
3. Mencari solusi agar pondasi jembatan tidak lagi mengkhawatirkan.

“Kami meminta kepada perusahaan agar ada perwakilan inti perusahaan segera menemui masyarakat. Jangan hanya berpesan via telepon. Kami menginginkan adanya ‘hitam diatas putih’ atas solusi yang diberikan perusahaan. Pemblokiran ini terjadi karena sudah muak dengan janji-janji tanpa aksi,” harap Apri.

Sementara itu, Kades Tanjung Sanai II, Guntur Alam saat dimintai keterangan membenarkan adanya pemblokiran jalan akses PT Tan Iron. Hal ini dipicu adanya ketidakpuasan beberapa warga akan aktifitas perusahaan tersebut.

“Saya selaku pemerintah sudah memfasilitasi antar warga dan perusahaan. Dan alhamdulillah, persoalan yang diminta oleh warga akan dipenuhi oleh perusahaan. Kondisi saat ini sudah aman dan kondusif,” jelas Kades. (dod)

 

 

 

 

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *