ROHIL, SUARAPANCASILA.ID- Puluhan mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rohil Menggugat (AMRM) menggelar unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Rohil, pada Senin (22/1/2024). Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap dugaan pelanggaran netralitas ASN, kepala desa, dan perangkat desa.
Sebelum memulai unjuk rasa, AMRM bergerak dari titik kumpul di depan Kantor BPKAD Rohil, yang berlokasi di Jalan Merdeka Bagansiapiapi.
Sesampainya di lokasi, massa mahasiswa secara bergantian menggunakan alat pengeras suara untuk menyampaikan aspirasi mereka di hadapan Sekda, meminta agar ASN, Kepala Desa, dan perangkat desa tetap netral serta mematuhi perundang-undangan terkait Pemilu yang damai, jujur, adil, bebas, dan rahasia.
Dalam aksinya, AMRM menuntut agar ASN, kepala desa, dan perangkat desa tetap netral dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Mereka merasa perlu mengambil sikap sebagai bentuk kepedulian terhadap integritas demokrasi.
Koordinator umum aksi, Raju Farma dalam pernyataannya menjelaskan bahwa unjuk rasa ini bukan hanya sebagai bentuk protes, tetapi juga sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap keberlanjutan demokrasi di Rohil.
“Kami menuntut netralitas ASN, kepala desa, dan perangkat desa di Pileg 2024. Ini bukan hanya hak kami sebagai mahasiswa, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga integritas demokrasi di daerah kami,” ujar Raju Farma.
Sementara itu, Bupati Rohil, Afrizal Sintong, yang tengah berada dalam dinas luar dan rapat terkait penanggulangan bencana banjir, menunjuk Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rohil, Fauzi Efrizal, untuk mewakilinya dalam pertemuan dengan mahasiswa. (*)