KAB BREBES (JATENG) SUARAPANCASILA.ID – Pemerintah daerah diminta tidak memprovokasi masyarakat, melainkan memperkuat kehadiran di tengah warga melalui informasi yang akurat dan sistem keamanan berbasis komunitas. Salah satu sorotan utama dalam Rapat Koordinasi Forkopimda Kabupaten Brebes, Jumat (12/9), adalah pentingnya mengaktifkan kembali kegiatan siskamling dan peran Satlinmas di tingkat desa.
“Kegiatan siskamling dan Satlinmas harus diaktifkan kembali. Forkopimda bersama ormas dan masyarakat perlu bekerja sama menjaga keamanan,” tegas Katarina Rambu Babang, Kepala Subdit Direktorat Kewaspadaan Nasional Kemendagri.
Ia menyampaikan hal itu di Gedung KPT Brebes, di tengah kekhawatiran atas meningkatnya potensi unjuk rasa di berbagai wilayah. Lebih dari 700 aksi tercatat secara nasional, menandakan perlunya sistem pengamanan yang tidak hanya formal, tetapi juga partisipatif.
Kemendagri menempatkan Brebes dalam kategori kuning (relatif kondusif) pada peta pemantauan nasional, namun tetap perlu kewaspadaan. Katarina menekankan bahwa keamanan tidak cukup dijaga dari atas, tetapi harus dibangun dari bawah: dari pos ronda, dari warga yang saling menjaga.
“Brebes sebagai daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah tentu punya tantangan besar. Forkopimda harus menjadi wadah menyatukan langkah agar kebijakan pusat bisa diterapkan dengan baik di daerah,” ujar Bupati Brebes, Paramita Widya Kusuma, menyambut arahan tersebut.
Selain isu keamanan, rapat juga membahas pemulihan ekonomi. Pemerintah Kabupaten Brebes telah menggelar operasi pasar untuk menekan harga sembako, yang dinilai efektif menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Rapat ini dihadiri jajaran Kemendagri, Forkopimda Brebes, Asisten I Setda Brebes, Kepala Bakesbangpol, OPD terkait, Camat Brebes dan Bumiayu, Forkopimca se-Kabupaten Brebes, serta ketua FKUB, FKDM, dan FPK.
