Bupati Rahmat Turun ke Panyipatan, Serap Aspirasi Lewat NGOBATI

Panyipatan(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID – Suasana Kantor Kecamatan Panyipatan pada Rabu (17/9/2025) terasa berbeda. Ratusan warga berkumpul, menyambut kedatangan orang nomor satu di Tanah Laut. Bupati H. Rahmat Trianto hadir bersama jajaran lengkap dalam agenda NGOBATI (Ngobrol Bareng Bupati), sebuah forum yang dirancang bukan sekadar seremonial, melainkan wadah nyata untuk menyerap aspirasi rakyat.

Didampingi Ketua TP PKK Hj. Dian Rahmat Trianto, Ketua GOW Hj. Wiwi Zazuli, jajaran Forkopimda hingga kepala desa se-Kecamatan Panyipatan, Bupati Rahmat menegaskan makna penting dari tatap muka ini.

“Alhamdulillah, hari ini kita dapat bersilaturahmi, bertatap muka, bertukar pikiran, dan mendengar masukan dari masyarakat Panyipatan. Jangan ragu memberi saran yang membangun, karena saya tidak akan pernah tahu detail permasalahan tanpa masukan dari bapak-ibu sekalian,” tegas Rahmat di hadapan warga.

Bacaan Lainnya

Pernyataan itu bukan basa-basi. Rahmat menekankan bahwa pembangunan daerah hanya bisa berjalan baik dengan komunikasi dua arah. NGOBATI menjadi ruang publik di mana pemerintah mendengar langsung denyut kebutuhan warganya.

“Saya berharap kita bisa berdialog dua arah. Silakan beri saran maupun pertanyaan yang sifatnya membangun, supaya kita bisa selesaikan bersama-sama,” imbuhnya.

Bantuan Nyata untuk Warga

Agenda NGOBATI di Panyipatan tak hanya berisi dialog. Sejak pagi, rangkaian penyerahan bantuan sudah digelar. Di Desa Kandangan Baru, misalnya, seorang warga bernama Ibu Muntiari menerima bantuan sosial berupa program bedah rumah dari DPRKPLH Kabupaten Tanah Laut. Tak hanya rumah, bantuan peralatan rumah tangga juga diserahkan oleh TP PKK yang berkolaborasi dengan DPMD.

Sementara di Kantor Kecamatan Panyipatan, warga mendapat berbagai program nyata: penyerahan Kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan, distribusi bibit, benih, pupuk, bantuan sembako, alat usaha, hingga program bedah rumah untuk tujuh desa. Tak ketinggalan, layanan publik turut hadir di lokasi, mulai dari pasar murah, penyaluran cadangan pangan pemerintah, pelayanan KB, hingga bantuan hibah ternak dan layanan kesehatan hewan.

Lebih dari Sekadar Obrolan

NGOBATI di Panyipatan seakan menjadi cermin bahwa kepemimpinan tidak cukup dijalankan dari balik meja. Rahmat Trianto memilih hadir langsung, menjemput aspirasi di tengah warga. Dialog terbuka ini menjadi cara pemerintah merajut kepercayaan, bahwa pembangunan daerah berangkat dari suara masyarakat, bukan sekadar program di atas kertas.

NGOBATI bukan sekadar akronim, melainkan simbol kedekatan. Di balik obrolan hangat, terselip komitmen: menjadikan aspirasi rakyat sebagai energi pembangunan Tanah Laut ke depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *