Dandim 0833/Kota Malang Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Umat Hindu

Kota Malang, Suarapancasila.id-Dandim 0833/Kota Malang Letkol Arm Aris Gunawan hadiri upacara sakral Tawur Agung Kesanga, sebuah rangkaian kegiatan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946, bertempat di Bundaran Balaikota Malang di Jl. Tugu No.1, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Minggu, (10/3/2024).

Animo umat Hindu dan masyarakat sangat luar biasa saat mengikuti prosesi acara itu. Upacara Tawur Agung Kesanga merupakan event penting dalam menyambut hari suci Nyepi. Dimana diadakan sehari sebelum perayaan Nyepi itu sendiri, tepatnya jatuh pada Tilem sasih Kesanga, ketika matahari tepat berada di tengah langit.

Event keagamaan ini menggambarkan salah satu upacara Butha Yadnya, serangkaian kegiatan yang diorientasikan pada keseimbangan dan kesejahteraan alam serta manusia, seperti yang tercatat dalam petunjuk lontar “Sang-hyang Aji Swamandala“.

Bacaan Lainnya

Upacara Tawur Agung Kesanga di Kota Malang ini merupakan manifestasi nyata dari penghormatan terhadap alam yang menjunjung tinggi filosofi keseimbangan dan keselarasan.

“Tawur” yang berarti membayar atau mengembalikan ini, adalah upacara sakral dimana umat Hindu mengembalikan sari-sari alam yang telah mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui serangkaian persembahan kepada para Butha.

Persembahan yang dimaksud yakni adalah agar para Bhuta, makhluk halus menurut kepercayaan Hindu, tidak mengganggu manusia sehingga bisa hidup dalam harmoni dan kedamaian.

Kehadiran Letkol Arm Aris Gunawan dalam upacara tersebut menunjukkan bentuk kerukunan dan kebersamaan antar umat beragama, sekaligus mendukung proses penjagaan ketertiban yang menjadi tanggung jawab kodim di wilayah Kota Malang.

“Kehadiran kami disini,bentuk kesungguhan Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menghormati perbedaan.Dikarenakan menjadi salah satu kunci utama dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya di Kota Malang,”tuturnya.

Disamping itu Dandim 0833/Kota Malang juga berharap agar upacara Tawur Agung Kesanga dan perayaan Nyepi bisa terus dipelihara sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang kaya.

“Serangkaian acara ini bagian warisan budaya yang harus dilestarikan.Disisi lain sebagai moment introspeksi diri dan refleksi atas alam semesta. Penduduk setempat dan warga negara dalam keseluruhan diharapkan mendukung kegiatan ini,sebagai manifestasi dari kebhinekaan yang menjadi fondasi negara,”pungkasnya. (*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *