KAB BANGKA (KEP BABEL) SUARAPANCASILA.ID – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperkuat peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan guna mengantisipasi tindak kekerasan.
“Penguatan peran TPPK di semua sekolah perlu dilakukan untuk memastikan respon cepat penanganan kekerasan ketika terjadi kekerasan di satuan pendidikan,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Rabu saat acara sosialisasi pencegahan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan.
Ia mengatakan, semua guru yang mengajar di institusi sekolah harus memiliki kemampuan pemahaman dan mekanisme kerja sehingga akan melakukan tindakan cepat jika ada kejadian di lembaga sekolah itu.
“Jangan mengabaikan semua kejadian yang terjadi di lingkungan sekolah karena dapat berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan,” kata dia.
Boy Yandra berpendapat, meningkatkan literasi atau bahasa kepada anak – anak di sekolah. Edukasi tentang karakter bagi siswa, guru dan orang tua murid hendaknya juga perlu diperhatikan.
“Di satuan pendidikan harus terbangun budaya saling menghormati, empati serta komunikasi yang sehat baik antar siswa, guru dan wali murid,” jelasnya.
Dia berharap di semua sekolah dapat membangun sistem pelapor responsif yang terpercaya supaya manakala ada permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat, adil dan berpihak kepada korban.
“Saya sarankan di setiap kelas, ada satu anak yang dipercaya dan dijaga kerahasiaan oleh wali kelas untuk menjadi “Intel”, bertugas melaporkan jika ada teman di sekolah melakukan tindak kekerasan kepada teman yang lain,” kata Boy Yandra.
Boy Yandra mengatakan interaksi aktif antara guru dan murid perlu dijaga seperti saat istirahat, guru dapat membaur langsung dengan siswanya.
“Biasanya anak-anak akan lebih terbuka menyampaikan dengan guru jika tidak ada masalah, dan guru juga dapat memantau siswa secara langsung,” ujarnya.
Menurut Boy Yandra, lingkungan sekolah hendaknya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik untuk belajar dan berkembang.
“Meskipun sampai sekarang belum ada laporan tindak kekerasan baik fisik, verbal maupun psikologi di lingkungan sekolah di Kabupaten Bangka, namun upaya pencegahan harus tetap ditingkatkan,” ujarnya.










