SUARAPANCASILA.ID – Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyatakan produk bahan bakar minyak (BBM) Pertamina yang beredar di masyarakat sudah sesuai standar dan ketentuan.
Hal itu disampaikan Simon menanggapi kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang terjadi.
“Kami juga meyakini, dan sangat menyadari bahwa kejadian yang kemarin sangat membuat resah di masyarakat. Namun, komitmen kami di sini kami bekerja keras untuk terus menghadirkan produk dan kualitas dari BBM Pertamina yang tentunya sudah sesuai standar yang dikeluarkan oleh Ditjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM,” ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (3/3/2025).
Simon mengatakan pada beberapa hari yang lalu, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS telah melakukan uji terhadap 75 sampel dari gasolin dengan berbagai tingkatan RON.
Mulai dari RON 90 untuk Pertalite, RON 92 Pertamax, RON 95 Pertamax Green, dan RON 98 Pertamax Turbo.
“Dan diambil sampel dari SPBU sekitar Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan.”
“Setelah melalui uji lab, hasil tersebut menunjukkan bahwa kualitas BBM Pertamina telah sesuai dengan standar spesifikasi yang disyaratkan Ditjen Migas Kementerian ESDM,” tegasnya.
Minta Maaf dan Dukung Proses Hukum
Dirut Pertamina mendukung upaya Kejaksaan Agung dan siap memberikan data-data maupun keterangan-keterangan tambahan apabila dibutuhkan.
“Kami menyampaikan komitmen kami PT Pertamina (Persero) untuk selalu berkomitmen terhadap penyelenggaraan kegiatan perusahaan dalam prinsip Good Corporate Governence.”
Simon mengatakan, sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina tidak hanya menjadi aset bangsa, namun menjadi urat nadi yang mendukung hajat hidup masyarakat Indonesia.
“Untuk itu, selama 67 tahun, Pertamina terus berkomitmen untuk memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat.”
“Dalam perjalanannya, apabila terjadi beberapa tindakan yang tentunya menyakiti hati dan kepercayaan yang diberikan masyarakat, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ungkap Simon.Pada kesempatan itu, Simon menyatakan siap berkomitmen untuk membenahi kinerja Pertamina.
Pertamina membentuk tim crisis center untuk mengevaluasi keseluruhan proses bisnis, terutama dari aspek operasional.
“Kami akan terus berkomitmen untuk melakukan dan memperbaiki agar tata kelola pertamina jauh lebih baik.”
“Sekali lagi mewakili keluarga besar Pertamina, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia, kami akan membenahi diri, memperbaiki diri,” ungkap Simon.