BREBES (JATENG), SUARAPANCASILA.ID – Di tengah sorotan nasional atas tingginya kasus kesehatan gigi dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diungkap Presiden RI Prabowo Subianto, Kabupaten Brebes kembali menunjukkan komitmennya dalam edukasi kesehatan anak. Untuk tahun ketiga berturut-turut, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Brebes menyelenggarakan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025.
Penanggung jawab kegiatan, drg. Adhi Supriadi, M.Kes, menegaskan bahwa kesehatan gigi anak bukan sekadar urusan estetika, melainkan persoalan sistemik yang berdampak luas. “Kesehatan gigi anak bukan hanya soal estetika. Ini menyangkut konsentrasi belajar, status gizi, bahkan pertumbuhan fisik. Kita tidak bisa anggap remeh,” ujarnya saat ditemui di MIN 6 Brebes.

Menurut Adhi, data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa karies gigi masih menjadi salah satu dari lima isu kesehatan utama di Indonesia. “Prevalensi karies mencapai 57,6 persen. Anak-anak usia sekolah sangat rentan karena pola konsumsi tinggi gula dan minimnya kebiasaan menyikat gigi,” jelasnya.
BKGN 2025 merupakan hasil kolaborasi antara PDGI Cabang Brebes dan PT Unilever Indonesia, dengan tema “Senyum Sehat Indonesia.” Program ini menyasar lebih dari 1.000 siswa dari MIN 6 Brebes, MIN 1 Brebes, dan SD Kalierang 1. Bentuk kegiatan meliputi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, praktik sikat gigi bersama, aplikasi fluoride topikal (TAF) sebagai upaya pencegahan gigi berlubang.
“TAF adalah intervensi sederhana tapi sangat efektif, terutama untuk gigi yang baru erupsi. Kami aplikasikan langsung pada anak-anak kelas 4 hingga 6,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi berkelanjutan dan integrasi program kesehatan gigi ke dalam kurikulum sekolah. Menurutnya, edukasi tidak boleh berhenti di satu hari atau satu kegiatan. “Kami tidak hanya ingin anak-anak tahu cara menyikat gigi, tapi juga paham kenapa itu penting. Edukasi harus jadi budaya, bukan sekadar kegiatan tahunan,” tegasnya.
Adhi menyebut bahwa tahun ini BKGN melibatkan 50 PDGI cabang di kabupaten/kota se-Indonesia. PDGI Brebes sendiri telah dipercaya menyelenggarakan kegiatan ini selama tiga tahun berturut-turut. “Itu bukan soal prestise, tapi soal konsistensi. Kami ingin Brebes jadi contoh bahwa edukasi bisa dimulai dari sekolah, dari anak-anak, dan dari sekarang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Brebes, Inneke Tri Sulistyowaty, SKM., M.Kes, menegaskan bahwa kesehatan gigi anak bukan sekadar urusan klinis, melainkan fondasi penting bagi tumbuh kembang, prestasi belajar, dan kualitas hidup generasi mendatang. Ia menyebut BKGN sebagai momentum strategis untuk memperkuat budaya hidup sehat di lingkungan sekolah.
“Kami tidak hanya ingin anak-anak tersenyum sehat hari ini, tapi juga tumbuh dengan gigi yang kuat dan kebiasaan yang baik. Kalau kita ingin generasi yang sehat dan produktif, kita harus mulai dari gigi. Dari anak-anak. Dari sekolah. Dan dari sekarang,” ujar Inneke.
Menurutnya, pelaksanaan BKGN secara luring penuh dan tanpa pungutan biaya adalah bentuk keberpihakan terhadap anak-anak dari berbagai latar belakang ekonomi. Selain menjadi bagian dari pengabdian profesi bagi para dokter gigi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara profesi dan sektor swasta dalam mendukung kesehatan masyarakat.










