Fakta menarik dan sejarah bulan februari

Sejarah Kalender Tahun Baru Imlek yang Sudah Tahun Ke-2573

1. Penamaan Februari berasal dari ritual pemurnian Februari. yang merupakan semacam festival pembersihan musim semi pada zaman Romawi awal.

2. Dalam bahasa Inggris Kuno, Februari disebut Solmonath (bulan Lumpur) atau Kale-monath (bulan Kale atau kubis).

Bacaan Lainnya

3. Februari sering muncul dalam daftar kata-kata yang paling sering salah eja dalam bahasa Inggris. Salah satu contohnya, siaran pers dari Gedung Putih AS di tahun 2015 secara konsisten melafalkannya sebagai Feburary.

4. Sebelum reformasi kalender Julius Caesar tahun 45 SM, Februari adalah satu-satunya bulan dengan jumlah hari genap. Sisanya memiliki 29 atau 31.

5. Punya Tahun Kabisat (leap year), yaitu tahun di mana jumlah harinya mengalami sedikit penambahan, yaitu menjadi 366 hari. Penambahan satu hari tersebut diberikan pada bulan Februari. Hasilnya, bulan Februari yang pada tahun biasa berjumlah 28 hari, akan berjumlah 29 hari pada tahun kabisat. Orang yang lahir pada tanggal 29 Februari atau Tahun Kabisat memiliki sebutan tersendiri, yakni leapling atau leaper, dan merayakan ulang tahunnya 4 tahun sekali.

6. Februari adalah saatnya Bulan Purnama ‘absen’. Di sepanjang bulan Februari, kita tidak bisa melihat kemunculan Bulan purnama. Pada dasarnya, Bulan purnama terjadi setiap 29,5 hari sekali. Sedangkan jumlah hari pada bulan ini hanya 28 sampai 29 saja. Otomatis Bulan purnama harus absen dari fasenya untuk sementara. Namun ada kalanya Bulan purnama muncul di Februari, tapi kemungkinan besar hanya 20 tahun sekali. Peristiwa langka itu dinamakan dengan ‘Black Moon’.

7. Ada tiga musim berbeda di bulan Februari. Jika belahan utara dunia sedang mengalami puncak musim dingin, negara di bagian selatan seperti Australia dan Selandia baru, justru mendapati musim panas cukup terik.

Perbedaan musim dan iklim memang dialami oleh mereka yang tinggal di bagian utara maupun selatan, namun perbedaan ini akan sedikit mencolok ketika memasuki bulan Februari. Di negara tropis seperti Indonesia sendiri, Februari adalah bulan ketika curah hujan sedang tinggi-tingginya. Hampir semua wilayah merasakan hal tersebut, bahkan dampak terburuknya adalah banjir.

Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan perayaan Imlek yang umumnya jatuh di bulan Februari. Masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa semakin hujan sering turun, berarti keberkahan yang dibawa akan serupa banyaknya.

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *