Rata-rata gaji lulusan baru (fresh graduate) di Singapura pada 2023 meningkat hampir 3 persen bila dibandingkan dengan 2022. Hal ini ditemukan berdasarkan hasil survei “Joint Autonomous Universities Graduate Employment Survey” yang dirilis pada Kamis (22/2/2024) lalu.
Melansir dari Channel News Asia (CNA), rata-rata gaji kotor bulanan para fresh graduate dengan status pegawai tetap meningkat sebesar 2,7 persen, yakni menjadi S$4.313 atau sekitar Rp50,2 juta (asumsi kurs Rp11.647/S$). Pada 2022 lalu, rata-rata gaji kotor bulanan para fresh graduate adalah S$4.200 atau sekitar Rp48,9 juta.
Menurut survei yang dilakukan oleh National University of Singapore (NUS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore Management University (SMU) dan Singapore University of Social Sciences (SUSS) ini, rata-rata gaji kotor para fresh graduate meningkat cukup tinggi, yaitu sebesar 10,5 persen jika dibandingkan antara 2021 dan 2022.
Sebagai perbandingan, berikut daftar rata-rata gaji kotor bulanan fresh graduate di Singapura menurut “Joint Autonomous Universities Graduate Employment Survey”.
1. S$4.313 atau sekitar Rp50,2 juta (2023)
2. S$4.200 atau sekitar Rp48,9 juta (2022)
3. S$3.800 atau sekitar Rp44,2 juta (2021)
4. S$3.700 atau sekitar Rp43 juta(2020)
Profesi dengan gaji tertinggi dan terendah
Berdasarkan data yang disajikan, fresh graduate yang bekerja di bidang informasi dan teknologi digital memperoleh rata-rata gaji kotor bulanan tertinggi pada 2023, yakni S$5.500 atau sekitar Rp64 juta. Namun, angka ini menurun jika dibandingkan dengan rata-rata gaji kotor pada 2022, yakni S$5.625 atau sekitar Rp65,5 juta.
Lalu, rata-rata gaji kotor bulanan tertinggi kedua pada 2023 adalah fresh graduate yang bekerja di bidang engineering (teknik), yakni sebesar S$4.500 atau sekitar Rp52,4 juta. Kemudian diikuti oleh pekerja di bidang bisnis, yaitu dengan rata-rata gaji kotor sebesar S$4.150 atau sekitar Rp48,3 juta.
Sementara itu, tiga bidang yang memberikan rata-rata gaji kotor terendah adalah ilmu sains, yakni sebesar S$4.000 atau sekitar Rp46,5 juta; ilmu kesehatan dengan jumlah S$3.910 atau sekitar Rp45,5 juta; dan seni, desain, dan media sebesar S$3.740 atau sekitar Rp43,5 juta.