Bajuin, Tanah Laut(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID — Sabtu pagi (26/07/2025) di halaman Masjid Darul Istiqomah, Desa Bajuin, semangat para santri dan haru para wali berpadu dalam nuansa khidmat. Sebanyak 104 santri dari 22 unit Taman Kanak-Kanak/Taman Pendidikan Al-Qur’an (TKTPA) se-Kecamatan Bajuin mengikuti prosesi Wisuda dan Khataman Al-Qur’an ke-37.
Bukan sekadar seremoni tahunan, acara ini menjadi penanda komitmen bersama: bahwa membangun Tanah Laut bukan hanya lewat infrastruktur, tapi juga lewat pembinaan karakter dan spiritualitas anak-anak sejak dini.
Yasin Setiawan, mewakili panitia pelaksana, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya acara yang digagas bersama warga, tokoh masyarakat, dan para guru ngaji. Namun, ia juga menyisipkan harapan yang belum tuntas. “Masih ada 7 unit TKTPA yang belum bisa bergabung tahun ini. Semoga tahun depan semua bisa berpartisipasi, sehingga representasi generasi Qurani dari Bajuin benar-benar menyeluruh,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Laut, H. Rahmat Trianto, melalui sambutan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Abdillah, menegaskan bahwa wisuda bukanlah garis akhir. “Ini bukan akhir dari proses belajar, tapi justru titik awal dalam perjalanan membentuk pribadi Qurani sejati. Santri hari ini adalah pemimpin masa depan, dan masa depan Tanah Laut harus dibentuk oleh nilai-nilai Al-Qur’an,” tegasnya.
Sekretaris Umum DPD BKPRMI Tanah Laut, Zainuddin, menambahkan bahwa keberhasilan wisuda harus disambung dengan proses pembinaan berkelanjutan. Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap Pemkab Tanah Laut yang telah meningkatkan insentif untuk guru-guru TKTPA. “Kami menyambut baik adanya pelatihan metode Iqra lanjutan. Ini bukti keseriusan dalam mencetak ustaz dan ustazah yang profesional,” ujarnya.
Tak hanya prosesi wisuda dan khataman, acara ini juga diramaikan dengan penghargaan bagi 10 santri terbaik. Sebuah bentuk penghargaan kecil untuk ikhtiar besar dalam menumbuhkan cinta Al-Qur’an sejak dini.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari SKPD Tanah Laut, unsur Forkopimcam Bajuin, para kepala desa, tokoh masyarakat, serta ratusan wali santri yang turut memberi dukungan penuh.
Di tengah derasnya arus digital dan perubahan zaman, acara ini menjadi pengingat bahwa mendidik generasi Qurani adalah investasi jangka panjang. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat menjadi pilar penting yang memastikan nilai-nilai luhur tetap berakar kuat di bumi Tanah Laut.(suarapancasila.id-foto:ist/mctala)