Pelaihari, Tanah Laut (KALSEL), SUARA PANCASILA.ID — Di tengah riuh zaman yang semakin sibuk dan hiruk-pikuk modernitas yang kian menelan nilai-nilai spiritual, sekelompok pemuda dari Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, justru memilih jalan sebaliknya: menyemai syiar Islam lewat nada-nada sholawat yang meneduhkan.
Remaja Masjid Al-Hijriyah kembali menggelar Festival Habsy Se-Kabupaten Tanah Laut, sebuah perhelatan religius yang telah menjadi agenda tahunan dalam menyambut datangnya Tahun Baru Islam. Tahun ini, festival akan berlangsung selama tiga hari, dari Jumat hingga Minggu, tanggal 27 hingga 29 Juni 2025, berpusat di halaman Masjid Al-Hijriyah.
Fatori, Ketua Remaja Masjid Al-Hijriyah, menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar kompetisi. “Festival ini bukan sekadar ajang lomba, tapi momentum untuk menggema sholawat, mempererat ukhuwah, serta memperkuat kecintaan generasi muda terhadap syiar Islam,” ungkapnya dengan penuh semangat saat ditemui seusai rapat koordinasi panitia.
Dengan mengangkat tema “Merajut Ukhuwah, Menggema Sholawat Menyambut Tahun Baru Islam 1447 H Penuh Berkah”, festival ini diharapkan menjadi ruang spiritual sekaligus sosial, tempat generasi muda menyalurkan energi positif dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Nabi Muhammad SAW.
Lebih dari itu, Festival Habsy kali ini terbuka untuk partisipasi dari seluruh wilayah Kabupaten Tanah Laut, dengan dua kategori utama: putra dan putri. Setiap grup beranggotakan 12 hingga 15 orang, wajib membawakan dua syair: satu syair wajib dan satu syair bebas. Untuk syair wajib, panitia memilih Assalamualaika versi asli Sekumpul—sebuah syair yang sarat makna dan memiliki akar emosional kuat di hati umat Islam Banua.
“Syair ini bukan hanya indah secara musikal, tapi juga menyimpan kekuatan spiritual. Kita ingin para peserta bukan sekadar tampil, tapi meresapi dan menyampaikan pesan cinta kepada Rasulullah lewat lantunan terbaik mereka,” ujar Fatori.
Tak tanggung-tanggung, panitia menyediakan total hadiah puluhan juta rupiah, lengkap dengan trofi dan sertifikat penghargaan. Kriteria penilaian meliputi aspek vokal, kekompakan, kostum, aransemen musik, hingga adab selama tampil—hal-hal yang mencerminkan keseimbangan antara estetika dan etika dalam Islam.
Fatori pun mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme masyarakat terhadap kegiatan serupa di tahun sebelumnya. “Alhamdulillah, bulan lalu kami sukses menggelar Festival Habsy tingkat kelurahan. Sambutannya luar biasa. Kini, kami ingin menjangkau lebih luas, agar gema sholawat ini bisa menyentuh lebih banyak hati di Tanah Laut,” ucapnya.
Pendaftaran telah dibuka mulai 10 Mei dan akan ditutup pada 10 Juni 2025. Bagi yang berminat, panitia telah menyiapkan narahubung yang siap melayani setiap pertanyaan.
Di tengah semangat zaman yang cepat, Remaja Masjid Al-Hijriyah seakan mengingatkan kita: ada kekuatan dalam melambat, dalam menundukkan diri, dan dalam merangkai cinta kepada Tuhan dan Rasul lewat irama sholawat yang menggema dari hati-hati yang tulus. Tanah Laut akan segera dipenuhi dengan lantunan merdu yang tak sekadar memikat telinga, tapi juga menggugah jiwa.