H. Rahmat Trianto Memulai Tugas, Hari Pertama Langkah Awal Menuju Perubahan

TANAH LAUT (KALSEL), SUARAPANCASILA.ID – 3 Maret 2025 – Hari ini, roda pemerintahan di Kabupaten Tanah Laut resmi berputar di bawah kepemimpinan yang baru. Setelah dilantik pada 20 Februari lalu dan menjalani retreat di Magelang selama sepekan, 21 s/d 28 Februari H. Rahmat Trianto kini duduk di kursi Bupati Tanah Laut. Tak banyak basa-basi, tak banyak seremoni. Hari ini, kerja dimulai.

Balairung Tuntung Pandang menjadi saksi langkah awal Rahmat Trianto dalam menata pemerintahan. Dihadapan Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN), ia tak sekadar menyampaikan salam perkenalan, tetapi langsung menegaskan arah kepemimpinannya.

“Buang mindset lama. Kita harus bekerja solid dan profesional. Warga Tanah Laut menunggu bukti, bukan sekadar janji,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Pernyataan itu bukan tanpa alasan. Rahmat Trianto sadar, membangun Tanah Laut tidak bisa dilakukan seorang diri. Ia menegaskan bahwa sinergi antara pimpinan daerah, ASN, dan seluruh elemen masyarakat adalah kunci utama keberhasilan.

“Saya tidak bisa bekerja sendiri. Saya butuh dukungan dari semua pihak. Tanah Laut ini milik kita bersama, dan membangunnya adalah tugas kita bersama,” ujarnya mantap.

Namun, di balik semangat kerja, Rahmat juga mengingatkan soal batasan dalam kekuasaan.

“Kekuasaan ada masanya, kewenangan ada batasnya. Jika disalahgunakan, maka ada waktunya pertanggungjawaban diminta,” katanya, menegaskan sikapnya terhadap integritas dalam pemerintahan.

Ia pun memperkenalkan visi besarnya untuk Tanah Laut: “Bersama Membangun Tala yang Simpun, Maju, dan Berkelanjutan.” Sebuah janji kerja yang akan menjadi landasan dalam lima tahun ke depan.

Hari pertama Rahmat Trianto bukan sekadar momentum seremonial. Ini adalah pernyataan sikap, bahwa tidak ada waktu untuk berleha-leha. Langkah pertama telah diambil. Selanjutnya, publik akan menilai: apakah janji ini akan menjadi kenyataan, atau hanya akan menjadi bagian dari retorika politik yang biasa ? Waktu yang akan menjawab.

Penulis: Hayatullah Kumaini

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *