JAKARTA, SUARAPANCASILA.ID – PT Whitesky Aviation mengumumkan helikopter dengan rute Kaorahai-Jiguru hilang kontak di Halmahera Tengah, Maluku Utara. Peristiwa pesawat hilang kontak itu terjadi pada Selasa, 20 Februari 2024 saat pesawat charter itu terbang dengan rute PNE-Kaorahai pukul 13.16 WIT.
VP CGC Whitesky Aviaton Bambang Narayana mengatakan, helikopter tersebut diterbangkan oleh dua orang awak pesawat dan satu orang petugas lapangan pada penerbangan rute PNE- Kaorahai.
“Sampai kemarin malam 20 Februari 2024 pukul 20.30 WIB lokasi kejadian belum ditemukan,” kata Bambang melalui keterangan resmi yang dibagikannya pada Rabu, 21 Februari 2024.
Bambang mengatakan operasi pencarian pesawat hilang dilanjutkan pada pagi ini. “Karena kemarin sebelumnya cuaca tidak mendukung serta hari sudah malam,” lanjutnya.
PT. Whitesky Aviation masih menunggu dan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait dalam proses pencarian helikopter tersebut. Karena sebelum terbang, kondisi helikopter dalam keadaan layak terbang. “Kondisi helikopter sebelum melaksanakan penerbangan dalam keadaan layak terbang,” ucap Bambang.
Sementara itu, Badan SAR Nasional atau Basarnas melakukan pencarian helikopter logistik eksplorasi kontraktor perusahaan tambang nikel Weda Bay Industrial Park yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara pada Selasa, 21 Februari 2024.
Kepala Kantor Basarnas Ternate Fatur Rahman mengatakan kondisi cuaca menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan operasi pencarian helikopter tersebut.
Fatur mengatakan, personelnya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengenai kondisi cuaca penerbangan pada pagi ini untuk memperlancar kegiatan pencarian helikopter yang hilang kontak itu.
Ia memaparkan helikopter Bell 429 PK-WSW yang dikendarai oleh dua pilot dan mengangkut seorang penumpang tersebut dilaporkan hilang pada Selasa sekitar pukul 13.40 WIT.
“Saat itu pilot telah melewati ketinggian 2.000 kaki,” ujarnya.
Ia menyebutkan sebelum dilaporkan hilang, sekitar pukul 13.15 WIT, pilot sempat melapor kepada petugas pendaratan (HLO) setempat kalau dia mendengar suara ledakan.
Hal itu terungkap dari rekaman radio penerbangan memuat percakapan pilot dengan petugas pendaratan helikopter yang diterima Basarnas.
Menurut Fatur, tim Basarnas langsung berangkat ke lokasi, namun terhambat cuaca hujan. Hari ini, operasi pencarian kembali dimulai bekerja sama dengan Kepolisian Resor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Halmahera Tengah dan perwakilan tim perusahaan.
Reporter: Advist Khoirunikmah
Editor: Clara Maria Tjandra Dewi H.