World Patient Safety Day 2025, Kemenkes Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

NASIONAL,SUARAPANCASILA.ID-Kementerian Kesehatan menegaskan komitmennya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di Indonesia melalui peringatan World Patient Safety Day (WPSD) 2025. Peringatan tahunan yang jatuh setiap 17 September ini diinisiasi WHO sebagai gerakan global untuk meningkatkan kesadaran publik sekaligus memperkuat mutu layanan kesehatan.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, menyampaikan bahwa hampir 99 persen aktivitas di rumah sakit berkaitan dengan keselamatan pasien. “Kalau mutunya bagus, pasien akan selamat. Itulah inti dari patient safety,” tegasnya saat menyampaikan laporan pembukaan rangkaian WPSD, di Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Tahun ini, WPSD mengusung tema “Safe Care for Every Newborn and Every Child” dengan slogan “Patient Safety from the Start.” Fokus tersebut sejalan dengan prioritas nasional Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.

Bacaan Lainnya

Azhar menegaskan, mutu pelayanan tidak hanya diukur dari indikator administratif, tetapi harus berbasis pada output nyata. “Kami akan coba melombakan kualitas rumah sakit. Misalnya, seberapa banyak bayi prematur di bawah 1.000 gram yang berhasil diselamatkan. Itu indikator nyata mutu layanan,” ujarnya.

Target Sejajar dengan Negara Maju ASEAN

Indonesia saat ini masih tertinggal dibanding beberapa negara ASEAN dalam hal angka kematian ibu dan bayi. Data menunjukkan, posisi Indonesia hanya lebih baik dari Laos dan Myanmar, sementara Singapura, Malaysia, dan Vietnam sudah jauh lebih maju. “Oleh karena itu, kita harus berlari cepat bersama-sama. Minimal bisa sejajar dulu dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, lalu kita kejar standar Asia, bahkan dunia,” kata Azhar.

Kemenkes menegaskan program patient safety ini berlaku untuk seluruh rumah sakit di Indonesia, baik negeri maupun swasta. “Pak Menteri selalu mengingatkan, saya ini Dirjen untuk semua rumah sakit, bukan hanya milik Kemenkes. Jadi semua harus ikut berbenah,” tambah Azhar.

Langkah ini diharapkan mampu memperkuat tata kelola mutu layanan kesehatan sekaligus mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang masih menjadi tantangan besar di Tanah Air.

Azhar menutup laporannya dengan penekanan agar WPSD 2025 tidak berhenti pada seremoni belaka. “Harapan kami, kegiatan ini menginspirasi aksi nyata dalam pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan berpusat pada pasien sejak lahir,” ujarnya.

 

SUMBER: infopublik.id

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *