Wamendikdasmen Fajar: Pembelajaran Mendalam Bentengi Murid dari Hoaks Media Sosial

NASIONAL,SUARAPANCASILA.ID-  Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperkuat implementasi Pembelajaran Mendalam sebagai strategi membentuk generasi cerdas, kritis, dan berkarakter. Melalui Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Banten, Kemendikdasmen menyelenggarakan Pelatihan Pembelajaran Mendalam untuk kepala sekolah dan guru SD se-Provinsi Banten, yang berlangsung pada 7–11 September 2025.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, hadir langsung memberikan arahan. Karena pentingnya Pembelajaran Mendalam untuk membantu peserta didik menghadapi derasnya arus informasi, khususnya dari media sosial. “Pembelajaran bukan hanya soal akademik, tetapi juga membentuk karakter yang peduli sosial, memanusiakan manusia melalui pengembangan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Di era digital, peran guru, kepala sekolah, dan orang tua sangat penting agar anak mampu memilah informasi dengan benar,” ujar Fajar dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Jumat (12/9/2025).

Menurut Wamen Fajar, derasnya konten media sosial kerap membawa risiko hoaks, disinformasi, dan konten negatif. Karena itu, Pembelajaran Mendalam dirancang agar peserta didik mampu berpikir kritis, memverifikasi kebenaran informasi, serta tidak mudah terpancing emosi akibat viralnya suatu isu. “Metode ini menjadi bekal agar murid memiliki daya tahan, bukan hanya pintar secara kognitif, tetapi juga cerdas dalam menyaring informasi,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Pelatihan ini diapresiasi para peserta. Kepala SDN 1 Cijoro Lebak, Rangkasbitung, Cucu Rosmiyati, menilai program ini relevan untuk mewujudkan generasi emas 2045. Menurutnya, perubahan pola pikir menjadi hal mendasar bagi guru agar bisa menanamkan semangat bertumbuh dan optimisme pada murid. “Sebagai kepala sekolah, tugas utama kami adalah mengubah pola pikir guru, menyiapkan lingkungan belajar, dan menyelaraskan kurikulum dengan Profil Pelajar Pancasila. Harapannya, setelah pelatihan, visi dan misi sekolah bisa lebih realistis serta membumi,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala SDN Wanakerta 2, Kabupaten Tangerang, Ahmad Luwih. Ia menekankan bahwa pola pikir bertumbuh menjadi kunci menanamkan rasa percaya diri bagi guru dan murid. “Setelah pelatihan ini, kami siap menyelaraskan visi sekolah sekaligus menerapkan Pembelajaran Mendalam agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh peserta didik,” tuturnya.

Kemendikdasmen menargetkan pelatihan ini menjadi salah satu langkah nyata memperluas praktik Pembelajaran Mendalam ke daerah. Selain membekali guru dengan keterampilan pedagogis, kegiatan ini juga diarahkan untuk memastikan pembelajaran di sekolah selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. “Kesempatan pelatihan ini harus menjadi energi baru bagi pendidikan kita. Pendidikan bukan hanya soal kecerdasan akademik, tetapi juga daya tahan moral dan mental untuk menghadapi kompleksitas dunia digital,” pungkas Wamen Fajar.

 

SUMBER:infopublik.id

 

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *