ROHIL, SUARAPANCASILA.ID – Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong bertengkar dengan wakilnya, Sulaiman, dalam acara pelantikan Penghulu atau kepala desa (Kades) di Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rohil, Riau, Kamis (1/2/2024) sore.
Rupanya, hubungan Afrizal dengan Sulaiman sudah lama tidak harmonis.
Afrizal mengaku hubungannya tidak baik dengan Sulaiman sudah berlangsung selama enam sampai tujuh bulan.
“Ada lah 6 sampai 7 bulan,” ungkap Afrizal.
Selama itu, mereka sudah jarang berkomunikasi.
Saat ditanya penyebabnya, Afrizal menyebut karena Sulaiman awalnya ingin menjadi Bupati Rohil.
Dia juga bilang, Sulaiman ingin menggagalkan pelantikan Penghulu di Kecamatan Pekaitan.
“Tujuannya untuk mempermalukan saya,” kata Afrizal.
Sementara, Wakil Bupati Rohil Sulaiman mengaku sudah lama tidak dilibatkan dalam kegiatan pemerintahan.
“Sejak 2023, ada pelantikan-pelantikan saya tidak pernah diikutsertakan. Saya diam. Kemudian, orang-orang kerabat saya (yang pejabat) dinon-job-kan. Tiba-tiba dipindahkan,” ujar Sulaiman saat dikonfirmasi.
Pada pelantikan sejumlah Penghulu di Kecamatan Pekaitan, Sulaiman mengaku juga tidak diajak oleh Afrizal.
Ia pun datang sendiri dan menanyakan kepada Afrizal sebab tidak ada konfirmasi atau mengajak pelantikan penghulu tersebut. “Saya tanya tadi kenapa tidak konfirmasi ke saya, kok bupati main lantik-lantik saja. Saya nanya biasa saja, tidak ada intonasi yang tinggi. Dia jawab agak tinggi ‘harus kasih tahu sama wakil bupati?’ iyalah saya bilang,” kata Sulaiman.
Pada saat adu mulut, lanjut dia, tiba-tiba istri Afrizal berdiri dan menunjuk Sulaiman. Sulaiman meminta agar tidak ikut campur urusan bupati dan wakil bupati. “Setelah itu, bupati dorong saya terus saya reflek jadi balas dorong. Seperti itulah kejadiannya sesuai dalam video yang beredar itu,” sebut Sulaiman. Seperti diketahui, pertengkaran Bupati Rohil Afrizal Sintong dan wakilnya Sulaiman viral di media sosial, Kamis (1/2/2024) sore. Pertengkaran itu terjadi saat mereka duduk berdampingan menghadiri pelantikan Penghulu di Kecamatan Pekaitan. (*)
