BONE, SUARAPANCASILA.ID – Dalam program Jaksa Masuk Sekolah kali ini, dua materi utama disampaikan, yaitu Bahaya Radikalisme dan Terorisme di kalangan remaja serta Bahaya Cyberbullying, Kamis (7/3/2024).
Pemateri dari Kejaksaan Negeri Bone memberikan gambaran tentang faktor penyebab munculnya paham radikalisme dan terorisme di kalangan remaja. Mereka juga menginformasikan tentang hukuman pidana yang akan dikenakan kepada pelaku Anak yang Berkonflik Hukum (ABH) jika terbukti melakukan pidana.
Selain itu, pemateri juga membahas tindakan cyberbullying yang marak terjadi di media sosial, dampaknya pada korban, serta Undang-Undang ITE.
Diharapkan, sosialisasi ini dapat membuat para pelajar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menjadikan perbedaan paham keagamaan sebagai penyebab ketidakharmonisan.
Kepala SMA Negeri 9 Bone, Ibu Muliana Razak, S.Pd., M.Pd, membuka kegiatan tersebut yang diikuti oleh sekitar 70 orang siswa-siswi SMA Negeri 9 Bone
Program tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan menambah pengetahuan para pelajar tentang hukum dan perundang-undangan, agar mereka dapat memahami dan melaksanakan aturan hukum yang berlaku serta menciptakan generasi yang taat hukum
Kejaksaan Negeri Bone menanggapi maraknya kasus bullying serta dalam rangka upaya pencegahan paham radikalisme yang terjadi di wilayah hukumnya, gencar memberikan sosialisasi kepada para pelajar di Kabupaten Bone mengenai dampak dan hukuman kasus cyberbullying.
Dalam upaya tersebut, Kejaksaan Negeri Bone melakukan penyuluhan hukum melalui Program Jaksa Masuk Sekolah di SMA Negeri 9 Bone, Kamis (07/03/2024).
Program tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan menambah pengetahuan para pelajar tentang hukum dan perundang-undangan, agar mereka dapat memahami dan melaksanakan aturan hukum yang berlaku serta menciptakan generasi yang taat hukum.(*)
