BREBES, SUARAPANCASILA.ID – Selain bawang merah, Kabupaten Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin.
Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, “kering” (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.
Telur asin khas Brebes menjadi oleh-oleh khas yang paling dicari para pemudik yang melintasi jalur pantura Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Alhasil di momentum liburan Lebaran, permintaan dan produki telur asin meningkat hingga sampai tiga kali lipat. Di salah satu produsen dan penjual telur asin di pantura Brebes, bahkan bisa memproduksi hingga 30 ribu butir telur per hari.
“Kalau hari biasa produksi sekitar 10 ribu butir. Pekan ini sudah mulai meningkat. Kita produksi dua sampai tiga kali lipat antara 20.000 sampai 30.000 ribu butir per hari,” kata pemilik Telur Asin Yes Brebes, Dani Bagus Purnama, ditemui awak media di salah satu tokonya di Jalan Pangeran Diponegoro, Brebes, Senin (17/3/2025).
Dani menyebut setidaknya ada empat variasi rasa yang paling populer. Mulai dari telur asin rebus, telur asin bumbu pindang, telur asin bakar, dan telur asin panggang oven. “Namun yang paling favorit dan laku telur bakar,” kata Dani.
Dani mengatakan, menyambut momentum Lebaran, pihaknya sengaja meningkatkan produksi telur asin. Karena sekalian bawang merah, telur asin Brebes cukup populer di jajaran kuliner nusantara.
Atas tingginya permintaan, Dani bahkan mendatangkan bahan baku telur itik asal Kabupaten Cirebon dan Tegal. “Bahan baku selain dari lokal juga kita ambil dari daerah lain. Tapi tetap kita utamakan telur peternak lokal,” kata Dani.
Dani mengatakan, tingginya permintaan telur asin, membuat pihaknya bahkan menambah karyawan untuk produksi. “Kita tambah karyawan. baik dari tim produksi, marketing, maupun pelayanan. Telur asin kita distribusikan juga di rest area,” ungkap Dani.
Menurut Dani, meski tokonya berada di sisi selatan atau jalur arah Semarang menuju Jakarta atau jalur arus balik, namun tak jarang pemudik dari arah barat atau Jakarta sengaja datang dengan putar arah.
“Banyak juga dari barat mampir. Ada yang rela putar arah, ada bahkan parkir di seberang. Terus jalan kaki ke sini. Rata-rata mereka beli alasannya untuk oleh-oleh di kampung saat mudik,” pungkasnya.