Kadis Pariwisata Sebut Ada Kesalahan,Proyek Pembangunan Ruang Kreatif Kota Bitung Mangkrak

BITUNG ( SULUT ) SUARAPANCSILA.ID-Ruang kreatif Kota Bitung di Pasar Cita, Kecamatan Maesa, saat ini tidak berjalan.

Meskipun proyek senilai lebih dari Rp 1 miliar tersebut seharusnya selesai pada 25 September 2024, belum ada aktivitas konstruksi yang terjadi.

Menurut data di papan proyek, kontrak dengan nomor 01/SP-RK/PPK.TP-DISPAR/IV/2024 dimulai pada 25 April 2024 dan direncanakan selesai dalam 150 hari kerja.

Bacaan Lainnya

Namun, berdasarkan pengamatan di lapangan pada hari Kamis (3/10), proyek tersebut baru mencapai sekitar 75% dari targetnya.

Berhentinya proyek menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat sekitar.

Mengingat dana proyek yang diperoleh melalui tugas pembantuan dari APBN, CV Tangga Batu diduga tidak mampu menyelesaikan tugasnya sebagai penyedia jasa konstruksi.

“Harusnya sudah selesai dikerjakan jika melihat keterangan dari papan proyek. Tapi kondisinya kita bisa lihat sendiri. Belum selesai,” ungkap salah satu warga.

Menurut warga, proyek yang terdiri dari berbagai kontainer bekas merusak tampilan Pasar Cita.

Warga yang enggan disebutkan namanya menambahkan, “Kalau terbengkalai seperti ini, terkesan kumuh. Seperti tumpukan barang bekas yang merusak estetika.”

Sementara itu, Pingkan Kapoh, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, mengatakan bahwa proyek masih dalam tahap konstruksi dan direncanakan untuk dimulai pada 12 Oktober 2024.

Menurut Kapoh, Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dijadwalkan menghadiri peresmian proyek tersebut.

“Proyek akan diresmikan tanggal 12 Oktober 2024, Pak Menpar akan datang,” kata Kapoh dalam pesan WhatsApp.

Kapoh menyatakan bahwa batas waktu pelaksanaan yang tercantum pada papan proyek salah.

Ia menyatakan bahwa waktu pelaksanaan sebenarnya adalah enam bulan atau 180 hari kalender, bukan 150 hari seperti yang tercantum di papan proyek.

Kapoh menyatakan, “Di kontrak enam bulan sampai sekitar tanggal 20an Oktober.”

Masyarakat berharap pihak pelaksana dapat menyelesaikan pembangunan tepat waktu karena kondisi proyek yang tertunda. Mereka juga ingin fasilitas ini berfungsi dengan baik setelah peresmian.(Fesna Kodobo )

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *