Kota Malang, Suarapancasila.id-Acara sarasehan yang digelar oleh Ngalam Kompak bersama Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT), diwarnai dengan adanya wacana pengusulan calon Walikota dan wakil walikota Malang pada pemilu 2024 mendatang.
Hal itu di sampaikan Komunitas Pengemudi Angkot Konvensional (KOMPAK) Kota Malang, Sam Bambang, menurutnya selama ini driver angkot dan online ini hanya adalah pekerja sosial dimana take home pay (uang yang di bawa pulang ) yang hanya berpenghasilan di bawah standar.
“Kalau di ibaratkan bekerja,bisa dibilang gaji yang diterima bawah Upah Minimum Regional (UMR) Kota Malang yang saat ini sekitar 3,2 Juta.Rata- rata perhari 25.000 itupun setelah dipotong BBM dan makan,”tuturnya.
Meskipun dengan penghasilan dibawah standar,Bambang tetap ikhlas menjadi bagian melayani kebutuhan transportasi masyarakat.
Dengan apa yang dirasakan bersama rekan-rekan se profesi,harapannya tidak muluk-muluk agar kedepan ada perubahan di Kota Malang.
“Kedepan harus ada perubahan di Kota Malang,terutama saat Pilkada 2024 berlangsung.Oleh karena itu harus ada Kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang memiliki visi keberpihakan pada kaum marhaen seperti kami,”serunya dengan ber api-api.
Hal senada juga di sampaikan oleh Roni, Anggota Kompak Jalur AG, menurutnya pemerintah selama ini cenderung tidak berpihak kepada pengemudi angkutan baik angkutan konvensional maupun online.
“Meski ada stimulan, namun itu bukan solusi jitu bagi kami, mengingat kebutuhan dasar kami sebagai rakyat masih belum terpenuhi,” lanjutnya.
Ia mengaku memang bukan siapa – siapa,namun juga bagian dari warga Kota Malang,Dimana memiliki peran yang sama dalam pembangunan sebuah daerah.Dia mengingatkan untuk tidak meminggirkan para sopir angkot.
“Itu kenapa kami membutuhkan perubahan, dan menginginkan wali kota malang ke depan adalah mereka yang berangkat dan di rekomendasi oleh masyarakat kota malang,”ujar, pria yang sudah 25 tahun menjadi pengemudi angkot ini.
Roni menilai sosok yang pantas diduetkan bersanding menjadi Calon Walikota dan Wakilnya 2024 mendatang yaitu Abah Tabrani dan Fuad.
Menanggapi penilaian masyarakat tentang dirinya,Tabrani mengaku enggan berkomentar banyak.Mengingat dirinya masih terikat PNS.
“Untuk harapan saya masih belum bisa menjawab, mengingat saya masih PNS, jadi kita lihat nanti saja seperti apa,”sanggah Tabrani. (*)