SAWAHLUNTO (SUMBAR), SUARAPANCASILA.ID – Pertumbuhan Rumah Tahfidz di Kota Sawahlunto cukup tinggi. Awal tahun 2024 tercatat 30 unit, kondisi Februari 2025 sudah terdaftar 57 rumah Tahfidz. Dengan jumlah santri tiap-tiap rumah Tahfidz sangat fluktuatif. Tapi paling tidak 82 persen dari anak usia pendidikan dasar sudah tertampung. Dan mudah-mudahan mampu melahirkan Geenerasi Qur’ani.
Ini inti dari sambutan Walikota Sawahlunto yang diwakili Kabag Kesra M. Yusri Agus pada wisuda 27 orang santri rumah Tahfidz Nurul Qur’an Desa Kolok Nan Tuo yang diselenggarakan di Los Pasar Kolok Minggu (16/02/25).
Sambutan Walikota Sawahlunto ini, tak putus-putusnya mendapat aplus dan takbir dari hadirin yang berkisar antara 400 sampai 500 orang. “Sasaran yang ingin dicapai adalah generasi Qur’ani, namun motivasi bagi Kecamatan Barangin agar utusan dari kecamatan ini mewarnai kekuatan Kontingen Kota Sawahlunto dalam MTQ Nasional Tingkat Daerah Provinsi Sumatra Barat Tahun 2025 di Kota Bukittinggi bulan September mendatang”, kata Yusri.
Sebelumnya Ketua KAN Kolok yang juga Ketua LKAAM Kota Sawahlunto Ir. Dahler Djamaris Dt. Pangulu Sati, M.Sc menjelaskan, Kota Sawahlunto terdiri 4 Kecamatan dengan wilayah koordinatif 10 kelurahan dan 27 desa dengan pertumbuhan generasi mulai dari usia PAUD sampai ke Perguruan Tinggi culup baik dan terdidik.
Namun perlu diingat, kata Dt. Pangulu Sati, penguasaan ilmu tanpa etika dan adab nilainya akan sangat rendah. Jadi penguasaan ilmu pengetahuan secara profesional apabila dibarengi adab dan etika akan melahirkan profesional yang militansinya teruji. Segala jenis ilmu, adab dan etika terkandung dalam Al-Qor’an. Maka dari itu, kami mengajak orang-tua, generasi-muda, santri ustadz dan ustadzah agar menggali Al-Qor’an ini dengan tekun dan teliti.
“Kalau zaman kami menjadi murid di SD nama mata-pelajarannya ilmu agama budi pekerti. Kalau mata pelajaran ini berilai merah, maka resikonya tidak naik kelas,” kata Dahler yang S2 bidang perencanaan jala, civil dan bangunan-air diraihya di negara Australia.
Camat Kecamatan Barangin Irwan Junaidi, SE mengatakan wilayah yang dipinpin dan dikoordinirnya ini memiliki potensi yang luar-biasa untuk segala bidang. Potensi tentu perlu digali dan diberdayakan semaksimal mungkin. Sebagai Camat, kata Irwan Junaidi mengajak, 4 pemerintahan kelurahan dan 6 pemerintahan desa bersaing dan berkompetisi secara sehat untuk berbagi prestasi.
Kepala Desa Kolok Nan Tuo Lisrianto dalam sambutan mengajak seluruh masyarakat mempertahankan berkomitmennya baik moral maupun material untuk mendukung program rumah Tahfidz ini. Minimal tiap rumah tangga ada yang menamatkan ada anggota keluarganya yang Tahfidz Qor’an/penghapal Qor’an. Kepada pihak SD Negeri 16 Koto Tuo dan SMP Negeri 9 Sawahlunto yang lokasi di Desa Kolok Nan Tuo, diminta untuk membrrikan motivasi kepada anak-didik dan orang-tua agar mendaya-gunakan Rumah Tahfidz Nurul Qur’an sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin.
Ketua Rumah Tahfidz Nurul Qur’an Yeri Agusriandi, SE menjelaskan, wisuda yang diselenggaran kali adalah merupakan wisuda perdana sejak berdirinya 3 tahun yang lalu. Awal berdiri memiliki 60 orang santri dengan 7 ustadz dan ustadzah pendidik. Kini tinggal 57 santri dan 27 santri hari ini diwisuda untuk 3 jus 1 orang, 2 jus sebanyak 7 santri dan 19 santri diwisuda untuk 1 jus. Sedangkan yang 30 santri tahun diupayakan untuk diwisuda.
Permasalahan yang sangat mendasar adalah sangat terbatasnya dana untuk operasional belajar- mengajar, terbatasnya gaji para pengajar. Sementara bantuan gaji dari Pemerintah Kota Sawahlunto hanya untuk 1 orang. Mudah-mudahan ke depan bantuan ini semakin baik dan jumlah makin besar, pinta Yeri menutup laporannya.
Penulis: Adek Rossyie