Lakukan Evaluasi Intervensi Spesifik Stunting,Pemkab Sitaro

SITARO (SULUT) SUARAPANCASILA.ID-Rabu, 2 Oktober 2024, pemkab Sitaro melakukan evaluasi terhadap intervensi khusus stunting untuk mengatasi gizi buruk anak.

Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai kinerja program yang telah dilaksanakan, menemukan masalah, dan mengembangkan solusi untuk perbaikan.

Asisten III Sekda, dr. Semuel Raule, mewakili Penjabat Bupati Joi Oroh, membuka acara di Auditorium Kantor Bupati di Kelurahan Ondong Siau Barat.

Bacaan Lainnya

Raule, yang membacakan sambutan tertulis Pj. Bupati pada kesempatan itu, mengucapkan terima kasih kepada semua orang, terutama staf Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro yang terus bekerja keras untuk mengatasi masalah stunting di wilayah itu.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sitaro memberikan apresiasi kepada segenap jajaran Dinas Kesehatan atas kerja keras, komitmen dan koordinasi yang baik sehingga telah berhasil menjalankan berbagai program intervensi yang bertujuan menurunkan angka stunting di Sitaro,” kata Raule.

Stunting berdampak langsung pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak-anak, yang menjadikannya masalah yang sangat penting.

Terangnya bahwa stunting disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang, terutama selama periode emas, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan anak. Jika tidak ditangani dengan baik, stunting dapat menurunkan kecerdasan anak, membuat mereka rentan terhadap penyakit, dan berpotensi menurunkan produktivitas mereka di masa depan.

Menurut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, stunting di Sitaro mencapai 14,4%. Namun, menurut Hasil Studi Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka tersebut meningkat menjadi 24,9%.

Tetapi pada bulan Juni 2024, hasil intervensi serentak pencegahan stunting menunjukkan penurunan persentase signifikan hingga 0,43%, dengan 14 kasus yang membutuhkan tindakan segera.

“Tentu ini menjadi tugas kita bersama untuk memastikan bahwa angka ini dapat terus menurun menuju target yang telah ditetapkan dalam pembangunan kesehatan nasional,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa untuk mengurangi angka stunting, orang harus bekerja sama, dan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, stakeholder, dan seluruh masyarakat sangat penting.

“Namun, saya juga ingin mengingatkan, bahwa penurunan angka stunting bukanlah tugas yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Ini adalah sebuah proses jangka panjang yang memerlukan komitmen dan kerja sama yang berkelanjutan,” kuncinya.

Hasil evaluasi ini diharapkan dapat menunjukkan kemajuan yang telah dicapai dan area yang masih perlu ditingkatkan.

Oleh karena itu, Pemkab Sitaro dapat membuat rencana yang lebih efisien untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi anak.(Jody Sampelan)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *