BEKASI (JABAR), SUARAPANCASILA.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi meminta masyarakat untuk bersabar terhadap pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang menyebabkan kemacetan di sejumlah titik Kota Bekasi.
Proyek galian SPAM ini mengakibatkan beberapa ruas jalan menyempit, terutama di area Jatiwaringin dan Kalimalang. “Tetapi yang paling penting adalah kami mohon masyarakat juga bisa bersabar. SPAM ini juga bukan hitungan tahunan ya,” ungkap Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi, saat dikonfirmasi pada Jumat, (13/9/2024).
Johan menjelaskan, Kota Bekasi memiliki keterbatasan infrastruktur jalan. Pengecilan jalan akibat proyek ini berpotensi meningkatkan kemacetan.
“Tetapi kita juga berupaya bagaimana kemacetan ini tidak terlalu parah. Kita juga punya yang namanya jalan terbatas, kemudian ada pembangunan PSN dalam bentuk SPAM yang kasarnya ini memakan badan jalan,” tambahnya.
Meskipun demikian, Johan mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak SPAM untuk memastikan pembangunan tidak mengalami keterlambatan, sehingga lalu lintas dapat kembali normal. “Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak SPAM agar progres ini bisa tepat waktu dan tidak molor,” jelasnya.
Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR di Provinsi Jawa Barat. SPAM ini akan memanfaatkan air baku dari Bendungan Jatiluhur dan disalurkan melalui Saluran Tarum Barat.
Menurut informasi dari laman Kementerian PUPR pada Sabtu, 16 September 2023, progres pekerjaan per 20 Agustus 2023 telah mencapai 47,47 persen dan ditargetkan selesai pada Oktober 2024.
SPAM Regional Jatiluhur I akan memiliki dua Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Cibeet dan Bekasi, dengan total pasokan air minum sebesar 4.750 liter/detik. “SPAM Regional Jatiluhur I nantinya akan mampu mendistribusikan kepada sekitar 380.000 sambungan rumah (SR) atau sekitar 1,9 juta jiwa yang ada di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, khususnya Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang,” jelas Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya, Anang Muchlis.