Pelaihari(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID – Aula Rakat Manuntung Hutan Jati, Kamis (18/9), berubah menjadi panggung lahirnya ide-ide brilian. Di sana, Lomba Kreasi dan Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-10 Kabupaten Tanah Laut resmi digelar. Acara ini tidak sekadar lomba, tetapi juga ruang pertemuan gagasan antara pemerintah, akademisi, posyantek, inovator, hingga pelajar.
Semangat yang menggelora terasa sejak awal acara. H. Akhmad Hairi, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, hadir mewakili Bupati Tanah Laut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa teknologi tepat guna bukanlah sesuatu yang lahir dari laboratorium semata, melainkan berakar pada kebutuhan sehari-hari masyarakat.
“Teknologi Tepat Guna adalah bentuk inovasi yang lahir dari kebutuhan sehari-hari. Ia hadir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat ekonomi desa, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Hairi penuh keyakinan.
Harapan besar dipikul di atas panggung itu. Lomba ini tidak hanya dimaksudkan sebagai ajang adu kreativitas, melainkan juga sebagai batu loncatan agar inovasi yang lahir bisa melampaui meja penjurian. Pemerintah ingin karya yang tercipta berkembang menjadi produk unggulan yang aplikatif, berdaya saing, dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Hairi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong gerakan teknologi tepat guna.
“Jadikan lomba ini sebagai ruang belajar dan kolaborasi. Mari kita gunakan momentum ini sebagai motivasi bersama untuk terus maju. Semoga kegiatan ini tidak berhenti di tahun ini saja, tetapi menjadi agenda rutin tahunan yang memperkuat pembangunan daerah berbasis teknologi tepat guna,” imbuhnya.
Acara kemudian dibuka secara resmi, disambut riuh tepuk tangan para peserta dan undangan. Lomba yang memasuki edisi ke-10 ini menjadi bukti konsistensi Kabupaten Tanah Laut dalam menumbuhkan ekosistem inovasi.
Teknologi tepat guna yang lahir dari ajang ini diharapkan mampu menjawab tantangan zaman. Mulai dari membantu aktivitas pertanian, mengurangi beban kerja masyarakat, hingga menciptakan solusi ramah lingkungan. Semua diarahkan untuk satu tujuan: kesejahteraan bersama.
Menutup sambutannya, Hairi mengajak seluruh pihak menjadikan inovasi sebagai energi pembangunan.
“Dengan semangat kebersamaan, mari kita jadikan lomba ini sebagai energi untuk terus membangun Tanah Laut yang kita cintai,” pungkasnya.
Lebih dari sekadar lomba, ajang ini menjadi cermin optimisme. Optimisme bahwa dari ruang sederhana, dari ide-ide masyarakat desa, lahirlah inovasi yang bisa menggerakkan perubahan besar.(suarapancasila.id-foto:ist/diskominfostasantala)