Manasik Massal di Pelaihari: Persiapan Jemaah Haji Tala Menuju Tanah Suci dengan Semangat dan Ketakwaan

Pelaihari (KALSEL), SUARA PANCASILA.ID – Suasana khidmat menyelimuti Balairung Tuntung Pandang, Minggu pagi (13/4/2025). Ratusan calon jemaah haji dari Kabupaten Tanah Laut (Tala) berkumpul, bukan untuk sekadar menerima arahan, melainkan menjalani bagian penting dari perjalanan spiritual mereka: Manasik Haji Massal tahun 1446 Hijriah.

Kegiatan yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tala ini menjadi momentum sakral bagi para calon tamu Allah. Hadir langsung memberikan dukungan, Bupati Tanah Laut H. Rahmat Trianto dan Wakil Bupati H. Muhammad Zazuli, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendampingi warganya menapaki rukun Islam kelima.

Kepala Kemenag Tala, H. M. Khairuddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa bimbingan manasik ini dirancang tidak hanya sebagai pengenalan, tetapi juga sebagai pembekalan mendalam yang akan dilaksanakan dua kali di tingkat kabupaten dan delapan kali di tingkat kecamatan.

Bacaan Lainnya

“Ini bukan sekadar teori. Kami ingin jemaah benar-benar siap secara fisik, mental, dan spiritual. Targetnya, mereka mampu menjalankan ibadah haji secara mandiri, tertib, dan kompak di tanah suci,” ujar Khairuddin.

Khairuddin juga menjelaskan bahwa tahun ini, Kabupaten Tala akan memberangkatkan jemaah dalam dua kelompok terbang. “Kloter 9 akan berangkat pada 20 Mei 2025 sebanyak 224 jemaah, sedangkan Kloter 13 akan menyusul pada 28 Mei 2025 dengan 106 jemaah,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Rahmat Trianto dalam arahannya menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan dan kesehatan selama pelaksanaan ibadah. “Haji ini bukan hanya simbol. Ia adalah perjalanan spiritual yang harus dimaknai sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Harapan kita, sekembalinya dari tanah suci, ada peningkatan keimanan dan ketakwaan yang nyata dalam kehidupan kita sehari-hari,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar para jemaah tidak menganggap manasik ini sebagai formalitas semata. “Simulasi ini adalah kunci agar ibadah nanti berjalan lancar. Maka ikuti dengan sungguh-sungguh. Komunikasi antarpetugas dan jemaah juga harus dijaga dengan baik,” tambahnya.

Dengan wajah-wajah penuh harap dan hati yang bergelora, para calon jemaah haji Tanah Laut mengikuti manasik massal ini sebagai bentuk kesiapan lahir batin. Mereka bukan hanya berlatih gerakan ritual, tetapi juga memantapkan niat untuk menjadi haji mabrur — sebuah cita yang tak ternilai bagi setiap Muslim.

Manasik ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan suci. Dan dari Pelaihari, para calon jemaah membawa tekad dan doa, semoga Tanah Suci menyambut mereka dengan rahmat, dan Tanah Laut menerima mereka kembali dengan gelar mabrur. (suarapancasila.id – Foto: Istimewa/Diskominfostasan Tala)

 

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *