Menteri Nusron Tegaskan Tata Ruang Jadi Kunci Wujudkan Empat Visi Presiden Prabowo

JAKARTA, SUARAPANCASILA.ID – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan bahwa penataan ruang harus menjadi instrumen utama untuk merealisasikan empat visi besar Presiden Prabowo Subianto, yakni ketahanan pangan, kemandirian energi, industrialisasi nasional, dan perumahan rakyat yang terjangkau.

Menurut Menteri Nusron, keempat visi ini saling terkait melalui pemanfaatan tanah dan tata ruang. “Ketahanan pangan butuh tanah yang harus dilindungi, ketahanan energi juga butuh tanah, industrialisasi butuh tanah, dan perumahan murah pun memerlukan tanah yang sama. Inilah pentingnya tata ruang yang mampu menyeimbangkan semuanya,” katanya dalam Sarasehan Hari Tata Ruang (HANTARU) 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2025).

Menteri Nusron menambahkan, tata ruang berperan sebagai pengatur keseimbangan pembangunan agar tidak terjadi tumpang tindih kepentingan antar sektor. Oleh karena itu, seluruh Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di daerah harus selaras dengan arah pembangunan nasional.

Bacaan Lainnya

“Kita harus pastikan niat pembangunan itu benar sejak awal. Kalau salah niatnya maka salah juga tata ruangnya. Kesalahan dalam tata ruang berarti ada yang keliru dalam memaknai visi pembangunan itu sendiri,” tegas Nusron.

Sebagai langkah konkret, Kementerian ATR/BPN berencana berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menuntaskan 2.000 RDTR dalam dua tahun ke depan. Dengan tata ruang yang sinkron dan berkeadilan, Kementerian optimistis arah pembangunan Indonesia akan semakin jelas, khususnya terkait kedaulatan pangan, kemandirian energi, kemajuan industri, dan akses perumahan yang merata bagi rakyat.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menekankan peran RDTR dalam membangun kota yang berkarakter dan berkelanjutan.

“RDTR ini memang isinya adalah zonasi atau mengatur penempatan plotting untuk pembangunan. Tetapi lebih dari itu, kita berharap RDTR ini bisa membuat kota bertransformasi dari sekadar kota yang sama prototipenya menjadi kota yang kita mimpikan, kota yang berkelanjutan, hijau, dan inklusif,” ujar Bima Arya.

Acara Sarasehan HANTARU 2025 dihadiri oleh Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, serta sejumlah pejabat tinggi Kementerian ATR/BPN. Ketua Ikatan Ahli Perencana Indonesia, Hendricus Andy Simarmata, turut memberikan sambutan dalam kegiatan ini.

Dengan penataan ruang yang tepat, pemerintah menargetkan pembangunan nasional tidak hanya efisien, tetapi juga berkeadilan, ramah lingkungan, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *