LEBAK (BANTEN), SUARAPANCASILA.ID – Organisasi kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila mengecam keras pernyataan Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Lebak, Sidik Uwen yang mengatakan para pekerja resah dan pihak perusahaan merasa tertekan oleh keberadaan oknum Ormas dan LSM. Pernyataan tersebut dinilai telah mendiskreditkan dan mencoreng nama baik Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak.
“Kami minta SPN segera mempertanggungjawabkan pernyataannya, yang mengaku resah dan pihak perusahaan tertekan oleh oknum Ormas dan LSM” ujar Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak, M. Y. Sutrisna kepada SUARAPANCASILA.ID di kantor sekretariatnya, Rabu (26-11-2025)
Sutrisna mengatakan, pernyataan SPN Lebak melalui Sidik Uwen, tidak hanya mencoreng nama baik Ormas Pemuda Pancasila, tetapi juga menyinggung perasaan keluarga besar Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak.
Padahal menurut Sutrisna, Ormas Pemuda Pancasila sangat mendukung kepada semua investor yang menjalankan kegiatan usahanya di Kabupaten Lebak, dengan tujuan agar tercipta lapangan kerja yang luas bagi masyarakat Lebak.
Selain itu, Ormas Pemuda Pancasila juga selalu membangun sinergitas dengan pemerintah daerah dalam berbagai hal, untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif sebagai dukungan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lebak.
“Silahkan datang ke saya, jika SPN memiliki bukti ada oknum anggota Ormas Pemuda Pancasila yang meresahkan dan memberi tekanan terhadap para pengusaha di Lebak, akan saya beri sanksi tegas bahkan saya pecat” tegas Sutrisna.
Lanjut dia, tuduhan SPN Lebak bahwa Ormas dan LSM telah membuat resah dan melakukan tekanan kepada pihak perusahaan harus segera dipertanggung jawabkan, SPN Lebak harus menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka kepada keluarga besar MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak.
Diketahui, SPN Lebak mengaku resah terkait adanya ormas dan LSM yang mengganggu perusahaan. Menurut mereka banyak perusahaan di Lebak tertekan dengan keberadaan LSM dan ormas, ucapnya.
