Paguyuban Saija Adinda Adakan Nyaba Baduy

LEBAK, SUARAPANCASILA.ID – Para Duta Wisata Kabupaten Lebak yang tergabung dalam Paguyuban Saija Adinda Kabupaten Lebak adakan kegiatan Nyaba Baduy, pada  22 – 23 Juni 2024 yang lalu. Mereka berkolaborasi dengan sebanyak 120 mahasiswa dan dosen Universitas Esa Unggul yang terdiri dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Ilmu Komputer, Teknik, Hukum, Ilmu Komunikasi, serta Ekonomi melaksanakan observasi dan kunjungan ke Baduy.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar kunjungan dan wisata, tetapi juga melibatkan berbagai aktivitas seperti observasi, penelitian, dan bakti sosial di lingkungan Baduy.

Sebelum menuju Baduy, rombongan mahasiswa dan dosen mengunjungi Perpustakaan Saidjah Adinda dan Museum Multatuli. Di sana, mereka mendapatkan arahan dan berdiskusi dengan Kepala Museum Multatuli, Ubaidillah Muchtar.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Ubaidillah memberikan ucapan selamat datang di Kabupaten Lebak dan memperkenalkan wisata sejarah yang ada di pusat kota Rangkasbitung, yaitu Perpustakaan Saidjah Adinda dan Museum Multatuli, yang dikenal sebagai museum anti kolonialisme dengan sejarah dan eksistensinya di kancah internasional.

“Kegiatan Nyaba Baduy ini merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan sebanyak tiga kali. Program ini membawa masyarakat umum, akademisi, peneliti, dan pihak lain yang ingin bersilaturahmi dengan Masyarakat Adat Baduy,” ujarnya.

Program ini juga dikolaborasikan dengan program unggulan Saija Adinda, “Sahabat Sanda” yang melibatkan pelajar pelopor dan penggiat pariwisata sebagai volunteers dalam kegiatan Nyaba Baduy.

Selain mendampingi mahasiswa dan dosen, Saija Adinda juga berkoordinasi dengan Masyarakat Baduy, khususnya di Kampung Balingbing, yang menjadi tempat menginap selama kegiatan berlangsung.

Keterlibatan Saija Adinda dalam kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi dalam mengkampanyekan narasi “Nyaba Baduy” agar kawasan baduy dikunjungi dengan penuh tanggung jawab dan terus terjaga kelestariannya.

Diskusi juga dilakukan bersama Masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam untuk memahami lebih dalam adat istiadat serta kebiasaan masyarakat Baduy. Mahasiswa dari masing-masing fakultas Universitas Esa Unggul melakukan berbagai kegiatan bakti sosial seperti pemeriksaan kesehatan, pemberian obat cacing, bantuan sembako, dan pembuatan tempat sampah bambu di beberapa titik Kampung Balingbing.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat luar yang ingin berkunjung ke Baduy bahwa banyak hal positif dari ajaran atau adat istiadat Baduy yang dapat menjadi tuntunan.

Ketua Paguyuban Saija Adinda, Fatih, mengatakan bahwa Saba Baduy bukan sekedar berwisata tetapi Saba sesuai artinya yaitu berkunjung, dapat diartikan kita mengunjungi saudara-saudara kita di Kanekes yang masih memegang erat adat istiadat.

“Selayaknya kita bertamu atau berkunjung ada tata krama yang harus dijaga disana, kita juga akan banyak belajar tentang kesederhanaan, gotong royong dan nilai-nilai kemanusiaan yang saat ini masih terjaga,” jelasnya.

Diharapkan juga para peserta dapat mempublikasikan hal-hal yang positif yang didapati di Baduy, melalui sosial media masing-masing. (*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *