MINAHASA UTARA (SULUT), SUARAPANCASILA.ID- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa Utara yang dipimpin oleh Hendra Lumanauw kembali menjadi perhatian publik.
KPU tampaknya belum sepenuhnya siap untuk momen penting pencabutan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati hari ini.
Pasangan calon yang telah ditetapkan secara resmi pada hari Minggu, 22 September, menghadapi situasi yang tidak profesional ketika mereka memberikan bantuan terkait pemberian identitas kartu identitas.
Alih-alih mendukung paslon resmi, mereka justru diberi wangi yang seharusnya diberikan kepada bakal calon.
Tidak diragukan lagi, kejanggalan ini menarik perhatian paslon Joune Ganda dan Kevin William Lotulung (JG-KWL) pada hari Senin, 23 September 2024.
Di tengah proses pencabutan nomor urut, Joune Ganda dengan berani menyatakan ketidakprofesionalan ini.
Ia mempertanyakan jaminan yang dapat diberikan oleh KPU sebagai akibat dari kelalaian mereka dalam memfasilitasi mereka sebagai paslon resmi.
“Apakah ada yang bisa menjamin kami tidak dipermasalahkan saat masuk tanpa ID card yang benar?” ujar Joune kepada salah satu petugas KPU, sebelum diminta untuk mengisi buku tamu
JG-KWL tidak berhenti kecewa. Jeune Ganda juga menuntut KPU, khususnya komisionernya, untuk bertanggung jawab atas kesalahan ini.
Tak lama kemudian, Hendra Lumanauw, Ketua KPU Minut, muncul untuk berbicara dengan mereka.
Meskipun sempat tertunda, paslon JG-KWL akhirnya melanjutkan proses pencabutan nomor urut setelah berkomunikasi dengan KPU. Namun, peristiwa ini menambah daftar panjang kritik terhadap kinerja KPU Minut menjelang Pilkada 27 November mendatang.