BOLAANG MONGONDOW SELATAN (SULUT) SUARAPANCASILA.ID-Selama debat kandidat calon bupati dan wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), terjadi perdebatan hangat terutama tentang kesetaraan gender.
Sabtu, 2 Oktober 2024, di Grand Fajar, Desa Soguo, Kecamatan Bolaang Uki, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bolsel mengadakan debat kandidat.
Di tengah debat kandidat untuk bupati dan wakil bupati, Arsalan Makalalag dan Hartina Badu, pasangan nomor satu, dan Iskandar Kamaru dan Deddy Abdul Hamid, pasangan nomor dua.
Dalam debat ini, Deddy Abdul Hamid, calon wakil bupati dari pasangan nomor urut dua, menyatakan bahwa perempuan telah menerima peran penting dalam pemerintah saat ini.
“Kami juga mendorong peningkatan kapasitas perempuan lewat pelatihan dan mendukung keterwakilan mereka di DPRD,” kata Deddy, menekankan upaya pemerintah untuk mewujudkan kesetaraan gender. Dia juga menyebutkan bahwa banyak perempuan di Bolsel saat ini memegang jabatan strategis, seperti camat dan kepala badan keuangan.
Namun, ketika Hartina Badu, calon wakil bupati nomor urut satu, diberi kesempatan untuk berbicara, dia langsung menyinggung masalah KDRT, yang dia anggap masih menjadi masalah besar di Bolsel. “Masih banyak kasus KDRT di Bolsel yang perlu menjadi perhatian,” kata Hartina, yang menimbulkan tanggapan langsung dari Deddy.
Deddy menanggapi pernyataan Hartina dengan mengatakan, “Saya rasa ini kurang tepat, karena fokus diskusi kita adalah kesetaraan gender, bukan KDRT. Isu ini bisa kita bahas di segmen lain.”(Jody Sampelan)