Pembimbing Haji dan Umroh harus Menguasai Psikologi Komunikasi Jamaah untuk Ketercapaian Hikmah Haji

LEBAK,(BANTEN)-SUARAPANCASILA.ID-Upgrading & Sertifikasi uji kompetensi pembimbing haji dan umroh yang dillaksanakan di Wisma Bumi katineng DPD SAHI kabupaten Lebak hari kedua minggu 25 agustus 2024 materi di isi oleh Prof. Dr. H. Ibnu Hamad, MSi.
Guru Besar Ilmu Komunikasi UI, Ketua Lembaga Kajian Kurikulum dan Kebijakan Pendidikan UI.Petugas Haji Indonesia di Arab Saudi tahun 2024.
minggu.25/08/2024.

Diaula Wisma Bumi Katineng Prof. Dr.H.Ibnu Hamad.Msi, menjelaskan,Berdasarkan intensitas kebersamaan petugas haji dengan jamaah haji dapat dibagi menjadi tiga level ,petugas haji dan jama’ah haji, Level tinggi petugas haji di dalam kloter,Level sedang petugas haji di sektor dalam sebuah daker haji,Level rendah petugas haji di Kantor Urusan Haji.

Antara Petugas Haji dan Jamaah Haji itu terjadi interaksi dan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Bacaan Lainnya

Di dalam interaksi ini ada juga pihak lain di luar petugas haji Indonesia, misalnya petugas dari Saudi, jemaah haji luar negeri, pedagang dan lain sebagainya,”terang nya

Selanjutnya ada Petugas TPHI yang menyertai jemaah dalam bidang administrasi dan manajerial (Ketua Kloter).TPIHI adalah Petugas yang menyertai jemaah dalam bidang bimbingan ibadah (Pembimbing Ibadah).KHI adalah Petugas yang menyertai jemaah dalam bidang pelayanan kesehatan baik dokter maupun perawat.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Pusat (PPIH Pusat) bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan perhajian yang ditempatkan di Kementerian Agama Pusat,Petugas Haji yang bertanggung jawab pada pembinaan, pelayanan umum, bimbingan ibadah, pelayanan kesehatan serta perlindungan jemaah haji pada setiap embarkasi.

Panitia Penyelenggara Ibadah haji Arab Saudi (PPIH Arab Saudi) bertanggungjawab dalam pembinaan, pelayanan umum, bimbingan ibadah, pelayanan kesehatan serta perlindun+gan jemaah haji di Arab Saudi yang ditugaskan di tiga daerah kerja yaitu; Jeddah, Madinah dan Makkah serta Kantor Misi Haji di Jeddah,”Prof Doktor Ibnu Samad menambahkan.

TPHD dan TKHD adalah Petugas yang ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota untuk melayani jemaah daerah masing-masing, TPHD dalam bidang pelayanan umum dan ibadah, sedangkan TKHD untuk melayani bidang kesehatan.”pungkasnya.

Dalam ruangan yang sama di sesi yang kedua permateri Bimbingan Manasik Haji Umroh & Pengenalan Kultur Sosial Budaya Arab di sampaikan Prof. Dr. Wawan Wahyuddin, M.Pd.Rektor UIN SMH Banten.

Ibadah haji dan umroh adalah rukun Islam yang kelima, bentuk kepatuhan kepada Allah SWT.
Penting untuk memahami tata cara pelaksanaan ibadah serta budaya Arab yang berbeda.Bimbingan Menyeluruh Manasik dan edukasi budaya membantu jamaah menjalankan ibadah dengan khusyuk dan lancar.Simulasi ibadah untuk mempersiapkan jamaah sebelum berangkat ke tanah suci.

Agar jamaah dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan mendapat hajirumroh mabrur.Teknis dan Etika Memahami Budaya Arab Bahasa dan Komunikasi,Memahami frasa dasar bahasa Arab untuk berkomunikasi dengan penduduk lokal,”tukas Profesor Doktor Wawan Wahyudin.

Norma dan Etika Sosial Menghormati adat istiadat setempat, seperti berpakaian sopan dan menjaga interaksi,Makanan dan Minuman.

Mengenal makanan halal dan bergizi lokal, serta menjaga kebersihan dan keamanan.harus bisa beradaptasi dengan Lingkungan Cuaca yang Panas.Mempersiapkan diri dengan pakalan, konsumsi, alat dan pelindung dari sinar matahari.

Menjadi petugas juga harus Memahami perbedaan iklim dan kondisi geografis Arab Saudi yang berbeda dari Indonesia. Pentingnya Persiapan ,Aspek Spiritual Kesempurnaan Iman,Aspek Praktis,Pemahaman Tata Cara Ibadah
Aspek Budaya,Adaptasi dengan Lingkungan Baru,mampu memberi harapan Bagi Jamaah ,Khusyuk dalam Ibadah.Mendapatkan haji atau umroh yang mabrur diterima dan membawa berkah,” Profesor Doktor Wawan Wahyudin mengakhiri penjelasanya.(Din).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *