REJANG LEBONG (BENGKULU), SUARAPANCASILA.ID – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong terus menunjukkan komitmen dalam menjagakeseimbangan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Hal tersebut dibahas dalam rapat dan diskusi program RBP REDD+ GCF Output 2 Provinsi Bengkulu, yang berlangsung di KotaBengkulu bersama sejumlah pihak terkait, pada Kamis, (23/10/2025).
Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri Thobari, SE, MAP, bersama KPHL Bukit Balai Rejang, DinasLingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, Forum DAS, serta Warsi sebagai lembaga perantara program dari BadanPengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Kementerian Kehutanan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Fikri Thobari menyampaikan bahwa program REDD+ GCF di Kabupaten Rejang Lebong menjadimomentum penting dalam memperkuat sinergi antara pengelolaan hutan lestari dan kesejahteraan masyarakat desa.
“Kita ingin memastikan bahwa masyarakat yang hidup di sekitar kawasan hutan dapat merasakan manfaat ekonomi secaralangsung, tanpa merusak fungsi ekologisnya. Program ini harus mampu menciptakan keseimbangan antara konservasi dankesejahteraan,” ujar Bupati Fikri Thobari.
Program RBP REDD+ GCF Output 2 di Kabupaten Rejang Lebong mencakup beberapa kegiatan utama, di antaranya:
Pengembangan Kelompok Perhutanan Sosial, berupa pemberdayaan kelompok usaha perhutanan sosial yang berada dalamkawasan hutan.
Rencana pendistribusian 20.000 bibit MPTS (Multi Purpose Tree Species) pada wilayah desa yang terindikasi memiliki lahan kritis,sesuai dengan Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).
Penguatan usaha kelompok perhutanan sosial melalui bantuan mesin pengolahan komoditas unggulan kelompok.
Rehabilitasi hutan pada area yang telah mendapatkan izin pengelolaan dari Kementerian Kehutanan.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Daerah akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan,baik di tingkat provinsi maupun pusat, agar program ini dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kelestarian hutan Rejang Lebong sebagai paru-paru wilayah tengah Bengkulu.Namun di sisi lain, kita juga ingin masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan dapat tumbuh secara ekonomi melaluipendekatan yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Melalui pelaksanaan program ini, Pemkab Rejang Lebong berharap dapat memperkuat posisi daerah sebagai salah satukabupaten dengan komitmen tinggi terhadap pembangunan hijau dan ekonomi berkelanjutan.(mcrl)










